Memasuki musim kemarau belasan peternak sapi perah di Kampung Jargarnaek Kecamatan Ciater mengeluhkan kurangnya pasokan air. Diketahui merawat sapi perah harus membutuhkan persediaan air yang cukup banyak mulai dari membersihkan kandangnya hingga untuk minum sapi.
“Iya di kita memang setiap tahun selalu mengalami kekeringan khususnya di musim kemarau, jadi kita harus menghemat air dan menampung air hujan untuk menambah persediaan air,” ungkap pertenak sapi perah Dadam kepada Pasundan Ekspres.
Meskipun menampung air hujan, menurutnya persediaan air belum terpenuhi dan masih kekurangan. Hal sama juga disampaikan oleh Toto. Dia mengaku kekurangan air untuk merawat sapi-sapinya. “Di musim kemarau ini air sedikit, mudah-mudahan ke depannya ada solusi untuk mengatasi masalah air ini,” katanya.
Baca Juga:DLHK Tagih Retribusi Sampah ke PT VIM, Tarik Iuran Pedagang Tapi Tidak SetorEdwin Senjaya Buka Lomba Piala Kelurahan Derwati
Menurutnya permasalahan air di Kampung Jagarnaek ini perlu diatasi untuk kenyamanan bersama. Selain peternak sapi, warga juga mengeluhkan kurangnya pasokan air ke rumah warga yang mengakibatkan terhambatnyanya aktivitas sehari-hari.
Seperti cucu yang mengungkapkan keluh kesahnya. “Air susah, banyak cucian juga belum pada di cuci soalnya ngga ada air,” katanya.
Aparat pemerintah setempat telah berupaya untuk mengatasi masalah air ini. Mulai dari memperbaiki saluran air hingga buka tutup saluran air secara bergilir, namun hal tersebut belum membuahkan hasil yang signifikan.
“Harapannya semoga air kembali besar terus ada perbaikan sistem penyaluran air seperti menyediakan toren besar di tiap RT, ini untuk menambah persediaan atau sebagai cadangan air di kala musim kemarau tiba,” jelas Toto.(cdp/acp/ysp)