Gya Coffee Tempat Work from Cafe yang Asyik

Gya Coffee Tempat Work from Cafe yang Asyik
TEMPAT NONGKRONG: Gya Coffee berada Jl. Nusa Indah No.51, RT.044/RW.003, Dangdeur, Kec. Subang, Kabupaten Subang.
0 Komentar

SUBANG-Banyak orang bilang bahwa persaingan bisnis coffee shop semakin tinggi, hal ini bisa kita rasakan di manapun. Nampaknya ini menjadi peluang bagus bagi siapapun yang ingin merintis bisnis tersebut. Lalu bagaimana dengan di Kabupaten Subang?

Penikmat kopi tidaklah sedikit, baik remaja, dewasa, atau bahkan yang sudah tua sekalipun menjadikan kopi sebagai minuman favorit mereka. Meski demikian, kelihatannya di Kabupaten Subang, masyarakat terbilang masih awam dengan coffee shop dan menunya.

“Awal saya membuka coffee shop di sini, nampaknya masyarakat Subang belum begitu kenal dengan kopi ala cafe seperti manual brew, jika datang ke sini pasti pesan menu yang itu-itu saja,” ucap Owner dari Gya Coffee, Habibi ditemui Pasundan Ekspres, Senin (21/8).

Baca Juga:ASPADIN Sampaikan Sejumlah Aspirasi ke BPOMPT Subang Energi Abadi (SEA) Ajak Anak Yatim Peringati Hari Kemerdekaan Indonesia

Menurutnya, masyarakat Subang pada awalnya belum terlalu familiar dengan coffee shop atau semacamnya, industrinya pun belum semaju di daerah lainnya. Tetapi sekarang hal tersebut sudah mengalami perkembangan.

“Saat ini, pasar konsumen kopi sangat luas. Hal ini akhirnya menciptakan persaingan, tapi saya tidak khawatir karena setiap coffee shop memiliki segmennya tersendiri, contohnya Gya Coffee. Jika dibandingkan dengan cafe yang lain mungkin di sini tergolong sedikit lebih mahal, tapi nampaknya tidak pernah sepi. Di sini kebanyakan yang datang para pekerja kantor yang work from cafe, itu pasar kami,” ucap Habibi.

Sebagai salah satu perintis coffee shop di Kabupaten Subang, Habibi berharap industri kopi terutama coffee shop dapat berkembang.

“Saya ingin industri kopi terutama coffee shop di Subang dapat terus berkembang. Kami ingin mewujudkannya dengan cara seperti menyekolahkan barista kami ke luar kota untuk mempelajari hal-hal baru soal pembuatan kopi dan minuman lainnya. Jika mereka pada akhirnya meninggalkan Gya Coffee dan bekerja ditempat lain atau membuka usahanya sendiri, setidaknya mereka mendapatkan value dan ilmu yang berharga, sehingga dapat ikut berkontribusi di industri ini,” ucapnya.

Ia juga berharap agar ke depannya dapat berdiskusi dengan para penggiat coffee shop di Kabupaten Subang, sehingga dapat bisa memajukan industri tersebut bersama-sama.(fsh/ysp)

0 Komentar