PURWAKARTA-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta mencatat sejumlah wilayah diprediksi mengalami kekeringan dengan kelas risiko menengah ke tinggi pada musim kemarau ini.
Plt BPBD Purwakarta Wahyu Wibisono menyebutkan, berdasarkan kajian risiko bencana pada 2021, ada 16 desa di delapan kecamatan yang diprediksi mengalami kesulitan air dampak dari musim kemarau. “Wilayah yang diprediksi mengalami kekeringan dengan kelas risiko menengah ke tinggi, yakni Kecamatan Cibatu meliputi Desa Cikadu dan Desa Cirangkong,” kata Wibi, panggilan akrabnya, kepada wartawan, Senin (21/8).
Kemudian, sambungnya, di Kecamatan Bojong ada empat desa. Keempatnya adalah Desa Bojong Barat, Cipendeuy, Pasanggrahan dan Sindangsari.
Baca Juga:Tawuran Pelajar Tewaskan Seorang Siswa, Polisi Tetapkan Dua TersangkaPotensi Duet Farah-Aceng di Pilkada Subang, PAN dan Gerindra: Wacana yang Wajar
Sementara di Kecamatan Darangdan meliputi Desa Legoksari, Kecamatan Kiarapedes Desa Taringgul Landeuh. Adapun di Kecamatan Maniis tercatat satu desa, yakni Desa Cirama Hilir. Pun halnya di Kecamatan Sukasari ada satu, yakni Desa Ciririp.
Selanjutnya, di Kecamatan Tegalwaru meliputi Desa Cadasmekar dan Desa Galumpit, sedangkan di Kecamatan Wanayasa ada empat desa, yaitu Desa Nagrog, Simpang, Taringgul Tengah dan Desa Wanayasa. “Secara keseluruhan ketersediaan air di Purwakarta masih relatif aman atau dapat memenuhi kebutuhan Masyarakat, karena mempunyai dua bendungan yang dapat menjadi sumber air,” ujarnya.
Disinggung apakah sudah ada permintaan mengenai bantuan air bersih, ia mengaku sudah ada bahkan belum lama ini pihaknya mengirim bantuan air bersih ke Desa Situ, Kecamatan Pasawahan. “Di sana ada 200 kepala keluarga terdampak, sudah kami salurkan air bersih,” ucap Wibi mengungkapkan.(add/sep)