PASUNDAN EKSPRES – Geliat industri smartphone khususnya android semakin menghebohkan dengan hadirnya kapasitas memori utama (random access memory, RAM) yang semakin menggila.
Sekarang ini, kapasitas RAM 8 GB telah menjadi hal yang lumrah di smartphone.
Kendati begitu, model-model menengah dan papan atas biasanya dibekali RAM berkapasitas 12-16 GB yang semakin membuat pengguna terkagum-kagum.
Baca Juga:Benarkah Akan Ada Versi Murah Dari Ponsel Lipat Samsung Galaxy Z Fold 5 dan Z Flip 5, Apa Itu?Ini 3 Daftar Keunggulan Rangka eSAF Honda yang Kontroversial Lantaran Viral di Medsos
Namun, angka berikutnya yang sepertinya menjadi incaran adalah kapasitas RAM 24 GB.
Beberapa vendor Android sudah mulai meluncurkan produk dengan kapasitas RAM yang jumbo ini.
Sebagai contoh, di China, ponsel Redmi K60 Ultra sudah dibekali memori sebesar 24 GB.
Tidak hanya itu, Red Magic 8S Pro Plus, yang hadir bulan lalu, juga mengusung konfigurasi serupa. Begitu pula dengan OnePlus Ace 2 Pro yang teaser-nya sudah mulai disebar.
Namun, pertanyaan yang muncul adalah apakah kapasitas RAM sebesar itu sudah benar-benar perlu?
Untuk menjawabnya, mari kita kembali menilik fungsi RAM di dalam ponsel.
Fungsi utama RAM di semua jenis perangkat, termasuk komputer desktop, laptop, smartphone, hingga smartwatch, adalah untuk memuat program yang dijalankan.
Semakin besar kapasitasnya, semakin banyak program yang bisa dimuat.
Baca Juga:Astra Honda Motor Belum Ada Rencana Recall Skutik eSAF: Tetap Pantau Keluhan KonsumenSoal Masalah Rangka eSAF, Astra Honda Motor Akui Sudah Temukan di Konsumen, Terus Lakukan Melakukan Pendataan
Ketika kapasitas RAM tidak mencukupi, sebagian program yang sudah dijalankan sebelumnya akan ditutup atau dipindahkan sementara ke media internal yang lebih lambat, yang disebut virtual memory.
Hal ini membuat waktu untuk kembali memuat program menjadi lebih lama.
Inilah yang menyebabkan perangkat dengan RAM minim terasa tidak responsif, lambat, atau tersendat-sendat ketika menjalankan banyak aplikasi.
Kapasitas RAM di perangkat meningkat seiring perkembangan perangkat dan aplikasi.
Semakin kompleks sebuah aplikasi, semakin besar ukurannya, sehingga kapasitas RAM juga harus meningkat untuk mengimbangi perkembangan tersebut.
Sebagai contoh, ponsel Android kelas atas seperti Samsung Galaxy S2 yang dirilis pada tahun 2011 hanya memiliki kapasitas RAM 1 GB, yang saat itu sudah dianggap besar.
Namun, sekarang, ponsel Android kelas rendah pun memiliki kapasitas RAM dua hingga empat kali lebih besar dari itu, dan kadang masih terasa kurang.