Ketujuh, Peningkatan kualitas pembelajaran. Dengan memandu siswa melalui proses pemikiran yang lebih mendalam dan pribadi, guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis serta pemecahan masalah siswa.
Kedelapan, Mendorong tanggung jawab pribadi. Melalui coaching, guru dapat mendorong siswa untuk mengambil tanggung jawab pribadi terhadap proses pembelajaran mereka. Ini membantu siswa mengembangkan kemandirian dan motivasi intrinsik dalam belajar.
Kesembilan, Membangun hubungan positif. Pendekatan coaching yang penuh perhatian dan mendukung dapat membantu guru membangun hubungan positif dengan siswa. Hal ini menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan memfasilitasi pertumbuhan personal dan akademik.
Baca Juga: Kondisi di Pantura Subang, Musim Kemarau Kekeringan, Saat Hujan KebanjiranSanggar Kegiatan Belajar (SKB) Jadi Penyelamat Anak yang Putus Sekolah
Kesepuluh, Peningkatan pemenuhan tujuan. Dengan mengintegrasikan coaching dalam pendidikan, guru dapat membantu siswa mencapai tujuan akademik dan perkembangan pribadi mereka dengan cara yang lebih efektif.
Coaching dalam pembelajaran adalah pendekatan yang berfokus pada pemberian dukungan individual kepada siswa untuk mengidentifikasi tujuan, mengatasi hambatan, dan mengembangkan potensi mereka secara holistik. Hal ini berbeda dari pendekatan pengajaran tradisional yang lebih bersifat instruktif, di mana guru berperan sebagai penyampai informasi.
Dalam coaching, guru berfungsi sebagai fasilitator yang membantu siswa menjelajahi ide, merumuskan solusi, dan mengambil tanggung jawab atas proses belajar mereka.
Pada perjalanannya, guru seringkali mengalami kendala dalam proses dalam pembelajaran. Namun, kendala itu tidak tidak dapat terselesaikan dengan baik karena guru tidak memiliki kemampuan coaching yang baik. Seringkali permasalahan siswa bak fenomena gunung es yang mempengaruhi kegiatan pembelajaran siswa.
Dalam proses coaching guru perlu memahami, aspek-aspek yang dapat menunjang keberhasilan dalam kegiatan coaching dengan siswa. Beberapa hal yang mendukung keberhasilan coaching guru dengan siswa diantaranya;
Pertama, Komunikasi aktif. Komunikasi yang efektif merupakan landasan proses coaching. Seorang pelatih atau guru yang baik harus memiliki kemampuan mendengarkan aktif, memahami dengan empati, dan mengajukan pertanyaan yang mendalam. Ini membantu memahami kebutuhan, tujuan, dan tantangan individu yang sedang dicoaching.
Kedua, Tujuan yang didefinisikan dengan jelas. Proses coaching dimulai dengan mendefinisikan tujuan yang spesifik dan terukur. Tujuan ini harus realistis dan relevan dengan kebutuhan individu. Tujuan yang jelas memberikan arahan yang kuat dalam proses coaching.