Ketiga, Pertanyaan yang mendorong pemikiran mendalam. Pelatih atau guru yang melakukan coaching menggunakan pertanyaan yang mendorong pemikiran mendalam. Pertanyaan ini membantu individu merenung, menganalisis, dan menggali pemahaman yang lebih dalam tentang situasi atau masalah yang dihadapi.
Keempat, Umpan balik konstruktif. Umpan balik yang diberikan dengan cara yang positif dan konstruktif membantu individu memahami kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan. Umpan balik ini tidak hanya fokus pada kesalahan, tetapi juga mengakui pencapaian dan kemajuan.
Kelima, Penciptaan rencana tindakan. Setelah tujuan didefinisikan, pelatih dan individu yang dikoaching bekerja bersama untuk merancang rencana tindakan yang terstruktur. Rencana ini mencakup langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Baca Juga:Â Kondisi di Pantura Subang, Musim Kemarau Kekeringan, Saat Hujan KebanjiranSanggar Kegiatan Belajar (SKB) Jadi Penyelamat Anak yang Putus Sekolah
Keenam, Pemantauan dan evaluasi berkala. Proses coaching melibatkan pemantauan dan evaluasi teratur terhadap kemajuan yang dicapai. Pelatih dan individu yang dicoaching berkolaborasi untuk melihat bagaimana rencana tindakan berjalan, mengidentifikasi perubahan yang diperlukan, dan menyesuaikan strategi jika diperlukan.
Ketujuh, dukungan dan dorongan. Seorang pelatih atau guru dalam peran coaching memberikan dukungan dan dorongan kontinu kepada individu yang dicoaching. Ini mencakup memberikan motivasi, mengatasi hambatan, dan menjaga semangat individu dalam mencapai tujuan mereka.
Kedelapan, empati dan penghargaan. Memiliki empati dan penghargaan terhadap perasaan, pandangan, dan pengalaman individu yang dicoaching sangat penting. Hal ini menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi mereka untuk berbicara terbuka tentang tujuan dan tantangan mereka.
Kesembilan, fleksibilitas dalam pendekatan. Setiap individu unik, oleh karena itu, pelatih atau guru perlu memiliki fleksibilitas dalam pendekatan coaching. Beradaptasi dengan gaya belajar, kepribadian, dan kebutuhan individu adalah kunci keberhasilan.
Dalam era pendidikan yang terus berkembang, pendekatan coaching membawa dinamika baru yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan siswa. Coaching tidak hanya berfokus pada pengetahuan akademis, tetapi juga pada pengembangan keterampilan pribadi yang penting. Dengan menggali potensi tersembunyi, membangun kemandirian, dan menciptakan hubungan positif, coaching menjadi alat penting dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang berpusat pada siswa, mempersiapkan mereka untuk sukses di dunia yang kompleks dan beragam.(*)