Mang Ade, warga Desa Cibodas, Kabupaten Bandung Barat setelah mendapatkan dukungan teknologi smart farming dari Pemdaprov Jabar pada program Desa Digital, selalu mengajak petani-petani di daerahnya untuk menggunakan teknologi digital.
Pasalnya, setelah penggunaan smart farming, Mang Ade berhasil mengurangi pemakaian pupuk dan air dari Rp1 juta menjadi Rp500.000 untuk setiap green house dengan ukuran 100 meter persegi.
Tak hanya itu, hasil panen dari satu buah pohon tomat beef mengalami peningkatan dari 3 kilogram menjadi 6 kg.
Baca Juga:Ridwan Kamil: Terus Jaga Prestasi Jawa BaratLantik 77 Kepala Sekolah SMA/SMK/SLB di Jabar, Ridwan Kamil: Tambah Ilmu Tiap Hari
“Kualitas hasil panen meningkat terlihat dari warna tomat beef semakin menyala dan daun menjadi lebih hijau,” ungkap Mang Ade.
Manfaat program Desa Digital juga dirasakan Abah Acun, warga Desa Padakembang, Kecamatan Padakembang, Kabupaten Tasikmalaya,.
Abah Acun yang merupakan pembudi daya ikan mengungkapkan, peran teknologi dan inovasi tak hanya mengubah hidupnya, tetapi juga membantu mengangkat perekonomian masyarakat desa yang ada di sekitarnya.
Ia mampu mengubah nasib dirinya sendiri dan masyarakat di desanya dari seorang pembudi daya ikan tradisional menjadi pembudi daya ikan modern yang sukses berkat inovasi teknologi.
Desa Padakembang memiliki potensi besar dalam pembudidayaan ikan nila hitam sehingga menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi setiap rumah ketika memiliki kolam ikan.
Hampir setiap kepala keluarga di Desa Padakembang memiliki kolam ikan yang merupakan warisan turun temurun keluarga.
Sebelumnya, Abah Acun dengan keterbatasan modal dan pengetahuan hanya dapat mengelola satu kolam ikan dengan hasil panen hanya satu kali dalam setahun.
Baca Juga:Hadirkan Solusi Healthcare End to End, Biofarma Gelar Kompetisi Bio Farma x MIT Hacking MedicineBUMN dan Pengusaha Dukung Perapian Kabel di Kota Bandung
“Penghasilan waktu itu hanya sebesar Rp1,5 juta. Itu tidak sepadan dengan pengorbanan biaya, waktu, dan usaha yang dilakukan dalam membudidayakan ikan nila hitam selama setahun,” ujar Abah Acun.
Namun setelah mengikuti program Desa Digital yang memberikan bantuan teknologi dalam pengelolaan budi daya ikan, termasuk penggunaan teknologi eFeeder, yang mampu mengoptimalkan pemberian pakan ikan, pendapatan Mang Acun meningkat enam kali lipat lebih dari Rp1,5 juta menjadi Rp10 juta dalam satu tahun.