LIHAT JUGA: Belajar Kepekaan Sosial Pada Nabi Muhammad SAW
Lagu ini mendeskripsikan kondisi rakyat Palestina yang hidup di bawah kekejaman bangsa Israel yang durja. Sebagian lirik lagu itu berbunyi:
A blinding flash of white light (Kilauan cahaya putih yang membutakan mata)
Lit up the sky over Gaza tonight (Menerangi langit Gaza malam ini)
People running for cover (Orang-orang berlari mencari perlindungan)
Baca Juga:Wagub Uu Ruzhanul Dampingi Wapres Resmikan Masjid Syarief AbdurachmanTren Investasi di Kawasan Arumanis Jabar Selatan Meningkat
Not knowing whether they’re dead or alive (Tak tahu apakah mereka mati atau hidup)
They came with their tanks and their planes (Mereka datang naik tank dan pesawat)
With ravaging fiery flames (Dengan kobaran api yang menghacurkan)
And nothing remains (Dan tak ada yang tersisa)
Just a voice rising up in the smoky haze (Hanya sebuah suara yang terdengar di dalam kepulan asap)
Salah satu yang ditampilkan adalah sosok drakula. Saya sudah sering melihat drakula. Karena, drakula sudah berkamuflase dengan mengenakan kostum ala umara, ulama, dan pejabat. Menghisap darah rakyat tanpa terasa. Bukankah koruptor adalah sosok drakula yang sebenarnya. Kalau drakula klasik hanya menghisap darah beberapa orang saja. Drakula era milienal, penduduk satu nagari, bahkan sampai satu bangsa menjadi korban keganasannya.