Oleh
1.Drs.H.Priyono,MSi (Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
2.H.Imam Ustadi,SSi (Kepala Satpol PP Cirebon dan Alumnus Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Berita kematian hampir tiap hari selalu terdengar dari corong masjid secara bergantian, bisa dengan orang meninggal yang sama atau berbeda. Mendengar berita kematian menjadi sebuah ibrah atau pelajaran yang berharga bahwa kelak yang diumumkan bisa terjadi pada kita semua, yang saat ini menjadi pendengar yang baik. Saat mendengar berita itu seakan akan kita menjadi lebih giat dalam mempersiapkan kematian, meskipun kenyataan menunjukkan tidak ada perubahan yang berarti dari jumlah jamaah yang datang ke masjid. Setidaknya ada rasa takut mendengar berita lelayu itu baik lewat media masjid maupun media sosial. Rasa takut itu semakin melanda pada sesorang bila belum ada persiapan yang memadai karena kematian itu datangnya tiba tiba sehingga diperlukan persiapan sejak awal. Kehidupan di dunia menjadi bekal kehidupan di akherat kelak maka keadaan situasi akhir kehidupan di dunia sangat menentukan kehidupan di akherat , entah hidup bahagia atau sebaliknya. Saat hidup di dunia, akherat hanyalah sebuah cerita , akan tetapi setelah meninggalkan dunia maka dunia berbalik menjadi cerita dan akherat adalah kenyataan. Bagi orang beriman , tentu tak perlu menunggu datangnya kehidupan akherat tetapi dengan berbekal Iman tentang hari akhir maka kehidupan akherat pasti akan dialami .
Ketika ajal tiba maka semua atribut yang melekat pada kita akan sirna mulai dari gelar, jabatan, predikat haji atau tanda kehormatan, dan hancurlah segala harta benda yang dimiliki di dunia, kini tinggal amal kebaikan yang kita bawa untuk menyelamatkan siksa api neraka. Oleh karenanya kita harus selalu istiqamah dalam beramal sholeh dan terus beramal meskipun usia telah mencapai lansia. Istiqamah dalam menjalankan ajaran Islam baik terkait dengan urusan ibadah, akidah, akhlak maupun muamalah atau istiqamah secara menyeluruh=total. Ibadah dan/ beramal shaleh harus tidak mengenal usia karena Allah SWT mengambil nyawa kita bisa saat anak, remaja dan bisa juga setelah tua. Bukankah Allah SWT telah memberitahu pada umatnya yang tersurat dalam Al Qur’an dalam beberapa ayat bahwa Surga akan diberikan pada orang yang beriman dan beramal shaleh atau berbuat kebaikan.