KARAWANG-Perkembangan kasus TBC di Kabupaten Karawang semakin banyak. Pada bulan Agustus tahun 2023 saja jumlahnya menembus 100 kasus lebih.
Sebagai komunitas yang mengawal program TBC, Stop TB Partnership Indonesia (STPI) Jawa Barat menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, menggelar pertemuan dengan komunitas dan pemangku kepentingan jejaring District Public Private Mix (DPPM).
Koordinator STPI Jawa Barat, Abdul Badrudin mengatakan, pertemuan bertujuan untuk optimalisasi pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) terkait layanan TBC di Kabupaten Karawang dan meminta perhatian semua pihak guna melakukan kerja-kerja kolaboratif mengeliminasi (menekan) TBC.
Kasus TBC di Kabupaten Karawang, kata dia, bertambah semakin banyak dari 15 sampai 20 pasien. STPI menemukan dari setiap kasus baru ada sekitar 100 kasus lebih.
Baca Juga:Ai Maryati dari Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Jadi Wisudawan Tertua STAI MuttaqienFIFGROUP Ajak Warga Meriahkan HUT Ke-78 RI Lewat Berbagai Keseruan Lomba
“Jadi makin banyak gitu. Tapi kalau kasusnya sudah ditemukan dan mau diobati, mudah-mudahan bisa lebih di tekan lagi. Alhamdulillah, untuk pencapaian STPI dalam membantu Dinas Kesehatan, untuk penemuan kasus sudah 100 persen, untuk capaian investigasi lebih dari 150 persen perbulan,” katanya.
Langkah yang dibuat Kabupaten Karawang, lanjutnya, dengan membuat Rencana Aksi Daerah (RAD) sangat luar biasa. Bahkan informasinya, diwajibkan ditiap desa ada 2 orang kader program TBC.
“Tentu kita akan mensupport kegiatan kader dan kita masih punya waktu 3 tahun ke depan agar upaya pencegahan itu bisa dilakukan di tiap-tiap desa,” kata Abdul.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang dr. Yayuk Sri Rahayu mengatakan, capaian penemuan penanggulangan TBC sejak tahun 2022 melebihi target. “Semoga kasus TBC di Karawang bisa ditekan sampe Nol (0),” tandasnya.(ddy/ery)