SUBANG-Tokoh masyarakat Pantura kecewa bantuan ekskavator dari Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) ke Pemda Subang batal. “Ketika ada kabar bahwa BNPB tidak jadi memberikan ekskavator untuk Kabupaten Subang tentu saya sebagai warga Subang Utara sangat kecewa,” ungkap tokoh masyarakat Pantura, Asep Maulana kepada Pasundan Ekspres, Selasa (29/8).
Dengan gagalnya bantuan untuk penanganan banjir ini, kata Asep, berarti ada sesuatu yang tidak terkomunikasikan dengan baik. Seharusnya ini bisa ditindak lanjuti dan dikaji kembali kenapa ini bisa gagal.
Menurutnya, ketika program ini untuk kepentingan kemaslahatan masyarakat bersama, tentu ini harus dikaji sampai bisa ditemukan kenapa bantuan ini bisa gagal dan apa yang menjadi kendala gagalnya bantuan tersebut.
Baca Juga:Mangkir Enam Kali Rapat Paripurna, Delapan Anggota Dewan di Subang Melanggar Kode EtikGagal Nanjak dan Tak Bisa Tahan Rem, Minibus Terperosok ke Saluran Irigasi
“Jadi intinya, saya merasa kecewa dengan adanya kabar bahwa BNPB gagal memberikan bantuan eksavator pada Pemerintah Kabupaten Subang. Ini harus dicari tahu kenapa bisa gagal dan apa penyebab kegagalannya,” tegasnya.
Asep Maulana mengatakan, dengan bantuan ekskavator ini akan memberikan kekuatan bagi pemerintah Kabupaten Subang untuk melaksanakan normalisasi sungai.
“Selain normalisasi, bisa juga melakukan perbaikan-perbaikan sungai di Kabupaten Subang khususnya di wilayah Pantura agar jika musim penghujan tiba tidak terjadi banjir. Kasihanlah kepada kami warga Pantura,” ujarnya.
Sebelumnya, kata Asep, dirinya bersama masyarakat Pantura Subang sangat bahagia mendapat informasi Pemerintah Kabupaten Subang akan mendapatkan bantuan eksavator dari BNPB.
Merespon batalnya bantuan ekskavator untuk penanganan banjir salah satunya di Kecamatan Pamanukan, Camat Vino menyebut, pihaknya hanya bisa menunggu bantuan tersebut. Baik itu dalam bentuk fisik maupun dana.
“Kita pada prinsipnya menunggu saja bantuan baik itu pinjam pakai eksavator atau yang lain-lainnya. Karena ekskavator ini ranahnya BPBD,” ujarnya.
Vino menyampaikan, kalaupun ekskavator itu tidak ada, pemerintah Kecamatan Pamanukan akan berusaha semaksimal mungkin untuk menanggulangi permasalahan banjir di Kecamatan Pamanukan.
“Kalau ada bantuannya ya terimakasih, kalau pun gak ada kita berusaha sekemampuan kita saja,” ucapnya.
Baca Juga:Dian Siti Maryam Bakal Perjuangkan Status Guru HonorerPendapatan dari Sewa Aset Pemda Sudah Tembus Rp500 juta
Diberitakan, sebelumnya Pemda Subang batal menerima bantuan ekskavator dari BNPB untuk penanganan banjir di Pantura. Padahal, simbolis penyerahan bantuan alat berat tersebut sudah dilakukan dan diterima langsung oleh Bupati Subang H Ruhimat di Rumah Dinas Bupati, pada 06 Maret 2023.