Simbolis penyerahan bantuan ekskavator dan berbagai bantuan lainnya dari BNPB itu dilakukan oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjend TNI Fajar Setyawan SIP dan Anggota DPR RI Mayjend TNI (Purn) TB Hasanuddin.
Saat itu dihadapan media, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjend Fajar Setyawan S.I.P menyatakan, bantuan ekskavator dapat digunakan untuk menormalisasi sungai di Kabupaten Subang.
Mulanya, bantuan ekskavator yang akan diterima Pemda Subang itu merupakan lobi dari Bupati Ruhimat ke pemerintah pusat untuk mengatasi banjir di Pantura.
Baca Juga:Mangkir Enam Kali Rapat Paripurna, Delapan Anggota Dewan di Subang Melanggar Kode EtikGagal Nanjak dan Tak Bisa Tahan Rem, Minibus Terperosok ke Saluran Irigasi
Tak berselang lama, petinggi BNPB pun datang ke Rumdin Bupati Subang untuk menyerahkan secara simbolis bantuan penanganan banjir pantura. Namun hingga kini wujud ekskavator amphibi PC 200 belum nampak. Yang nampak saat itu hanya tulisan besar “1 Unit Excavator Amphibi PC 200” saja dalam figura.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Subang menyebut, bantuan ekskavator tersebut diganti dengan anggaran untuk sewa ekskavator. Jadi pemerintah pusat akan memberikan anggaran hanya untuk sewa saja, tidak dalam bentuk uang untuk membeli ekskavator. Mengenai besaran anggaran untuk sewa itu pun, Kepala BPBD Subang, Udin Jazudin belum bisa memberikan informasi.
Udin mengatakan, saat itu memang benar Bupati Subang Ruhimat mengajukan permohonan bantuan ekskavator amphibi untuk penanggulan banjir di Kabupaten Subang khususnya wilayah Pantura.
“Waktu itu memang betul pak Bupati mengajukan permohonan ekskavator amphibi, tapi ternyata di BNPB tidak ada regulasinya,” terangnya kepada Pasundan Ekspres, Senin (28/8).
Jadi, kata Udin, solusi untuk mengatasi banjir dari pemerintah pusat yakni dengan memberikan anggaran untuk sewa ekskavator.
“Ketika kita membutuhkan ekskavator nanti untuk sewa, bayar dengan dana tersebut. Kami pun akan mengajukan dana tersebut ketika akan melakukan penanganan,” jelasnya.
Udin menyebut, setelah anggaran itu turun maka akan akan digunakan untuk melakukan normalisasi sungai Cigadung, Cipunagara, dan Cilamaya agar jika hujan tidak terjadi banjir kembali.(cdp/ysp)