Namun, penting untuk diingat bahwa istilah “Blue Moon” dalam konteks ini tidak berhubungan dengan warna fisik Bulan.
Asal Usul Istilah Blue Moon
Istilah “Blue Moon” telah ada dalam bahasa Inggris selama berabad-abad dan telah mengalami beberapa perubahan makna seiring waktu.
Awalnya, istilah ini digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang sangat jarang atau sulit terjadi. Konsep ini diperkuat oleh ungkapan populer “once in a blue moon,” yang berarti suatu peristiwa yang terjadi sangat jarang.
Baca Juga:Intip Khasiat Jus Buah Naga, 100 Manfaat Dalam Kesehatan dengan Kenikmatan Alam!Resep Simpel Rendang Ayam Padang: Nikmatnya Gurih dan Pedas dari Sumatera Barat!
Pada tahun 1946, sebuah artikel dalam majalah Sky & Telescope salah mengartikan istilah ini dan menyatakan bahwa “Blue Moon” mengacu pada bulan kedua dalam satu bulan kalender yang memiliki dua bulan purnama.
Meskipun ini adalah kesalahan, definisi baru ini akhirnya diterima secara luas dan menjelaskan makna “Blue Moon” dalam konteks modern.
Pesona dan Keunikan Fenomena Blue Moon
Keunikan blue moon dengan pesona yang terletak pada kelangkaannya. Terjadinya dua bulan purnama dalam satu bulan kalender adalah peristiwa yang tidak biasa dan hanya terjadi sekitar setiap 2,5 hingga 3 tahun sekali.
Karena itu, saat “Blue Moon” akhirnya muncul, itu menjadi momen yang sangat dinanti-nantikan oleh para pengamat langit, astrolog, dan pecinta alam.
Selain kelangkaannya, Keunikan Blue Moon juga memiliki pesona visual yang memikat. Pemandangan Bulan purnama yang terang dan cantik selalu memiliki daya tarik sendiri, tetapi saat dua bulan purnama terjadi dalam waktu yang relatif singkat, langit malam menjadi lebih bercahaya dan memukau.
Meskipun tidak ada perubahan warna fisik pada Bulan, fenomena ini memberikan kesempatan untuk mengagumi keindahan langit dalam skenario yang agak berbeda.
Blue moon adalah fenomena yang unik dan langka. Jika Anda berkesempatan melihat blue moon, jangan lupa untuk mengabadikannya. (ZA)