Asal bapak senang. Meski fakta dan data lapangan, tidak sesuai dengan kenyataan.
- Guru dan Supremasi Hukum
Guru dalam menjalankan tugas tidak hanya berhadapan dengan benda-benda mati, seperti perangkat pembelajaran, meja dan kursi. Ia berhadapan dengan makhluk hidup yang disebut peserta didik.
Rambut sama hitam, tapi karakter masing-masing berbeda. Dibutuhkan kompetensi guru untuk memahami dunia mereka.
Baca Juga:MANJUR! Begini Cara Mencari Teman di Instagram dengan Nomor Hp Tanpa RibetSerunya Bermain 3 Game Tembak Tembakan Online Gratis, Nikmati Aksi Tanpa Batas!
Maka, sebelum menjadi guru di bangku kuliah, guru dibekali ilmu mendidik.
Lengkap dengan disiplin ilmu lain yang dibutuhkan oleh seorang guru.
Ibarat memberikan bekal senjata yang mumpuni untuk menuju medang perang.
Namun, kadang-kadang ilmu teori berbeda dengan praktik. Karena yang dihadapi adalah peserta didik.
Pola pikir (mind set) dan perilaku tidak sama. Ada yang ekstrover, ada pula yang introver. Ada yang suka merangkul, ada pula yang suka memukul.
Ada yang bijaksana, ada pula yang suka injak sini injak sana. Ada yang santun, ada pula yang nakal.
Ada yang mudah diajar, adapula yang kurang ajar.
Ada yang calm (tenang), ada pula yang caper (cari perhatian).
Ada yang pintar, ada pula yang lambat belajar (slow leaner).
Pernak-pernik karakter peserta didik yang bervariasi, menjadi tantangan sekaligus harapan sang guru.
Guru juga manusia. Manusia memiliki dua potensi yang diilihamkan Allah swt, sifat fujur (kefasikan) dan ketakwaan. (QS Asy-Syams: 8-10).
Sifat fujur; marah, pesimis, memukul, menghina, menjewer, dan lainnya.
Selanjutnya, sifat takwa; sabar, optimis, merangkul, memuji, membelai, dan sebagainya.
Apakah hukuman fisik haram? Jawaban akan beranegka ragam argumentasi.
Dalam agama Islam, kehadiran hukuman fisik bukanlah haram. Syaratnya, untuk mewujudkan maqashid as-Syariah (memelihara agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta).
Baca Juga:Rahasia Kreatif, 2 Cara Bikin Stiker WhatsApp dari Foto Favorit Anda2 Cara Bikin Stiker Whatsapp di iPhone dengan Foto Sendiri, Tanpa Aplikasi dan dengan Aplikasi!
Bukankah Rasulullah saw. juga seorang guru. Bahkan jauh lebih hebat dari guru dari kalangan umatnya, bak langit dengan bumi.
Tak sepadan dengan guru teladan atau guru berprestasi yang hampir tiap tahun dilombakan.
Beliau bersabda, “Perintahkan anak-anakmu melaksanakan shalat sedang mereka berusia tujuh tahun dan pukullah mereka karena tinggal shalat sedang mereka berusia 10 tahun dan pisahkan antara mereka di tempat tidurnya.”