Waspada Penyakit Musim Kemarau, Dinkes Karawang Ingatkan Kebiasaan saat Pandemi

Waspada Penyakit Musim Kemarau, Dinkes Karawang Ingatkan Kebiasaan saat Pandemi
0 Komentar

KARAWANG-Dinas Kesehatan (Dinkes) Karawang mengingatkan terkait bahaya berbagai penyakit pada musim kemarau ini. Pasalnya, musim kemarau panjang yang disertai penurunan kualitas udara dikhawatirkan bakal memicu munculnya berbagai penyakit.

Oleh sebab itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Endang Suryadi meminta masyarakat kembali memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan.

“Bulan September diperkirakan merupakan puncak musim kemarau. Angin kencang berdebu pasti bakal mengganggu aktivitas warga,” ujarnya.

Baca Juga:Grand Taruma Commercial Sentra Kuliner di KarawangJurnalis Bela Negara: Kami Awali dengan Terobosan Sederhana

Endang meminta masyarakat mengenakan masker ketika ke luar rumah. Sebab, udara berdebu itu bukan tidak mungkin membawa bibit penyakit, seperti virus dan bakteri.

Dengan mengenakan masker, lanjut dia,bibit penyakit bisa ditangkal dan tidak langsung masuk ke dalam tubuh. “Dianjurkan juga selalu cuci tangan sebelum makan. Pokoknya kebiasaan saat pandemi Covid-19 bisa diterapkan lagi,” katanya.

Disebutkan juga, sejumlah penyakit bisa timbul saat perubahan cuaca di bulan September. Penyakit yang biasanya muncul adalah batuk, pilek, dan radang tenggorokan.

Penyakit-penyakit tersebut muncul karena hawa yang terlalu panas serta banyaknya debu yang bertebaran. Untuk menghindari penyakit-penyalit itu, masyarakat disarankan mengurangi aktivitas di siang hari, selain memakai masker.

“Jika tidak perlu-perlu amat, tidak usah ke luar di siang hari,” ujarnya.

Solusi lain, lanjut dia, masyarakat bisa menerapkan pola hidup sehat seperti meminum air putih dengan kadar yang cukup, serta banyak memakan buah-buahan agar meningkatkan daya tahan tubuh.

Endang menyebut, daerah paling rawan saat musim kemarau di Karawang adalah wilayah Karawang utara. Di daerah itu tingkat panasnya sangat tinggi kerena berdekatan dengan laut dan jarang ada pohon besar.(use/ery)

0 Komentar