Mereka mungkin ingin menikmati masa muda mereka dengan bebas dan mengeksplorasi berbagai pengalaman sebelum memasuki komitmen jangka panjang. Perasaan ini dapat dipengaruhi oleh stereotip bahwa pernikahan membatasi kebebasan individu, meskipun sebenarnya pernikahan yang sehat dapat memberikan kedalaman dan kebahagiaan baru dalam kehidupan seseorang.
3. Pengalaman atau Trauma Emosional Sebelumnya
Pengalaman atau trauma emosional sebelumnya bisa, lho mempengaruhi kesiapan seseorang untuk menikah. Kenapa, ya? Itu karena ada beberapa cowok yang mungkin perlu waktu untuk menyembuhkan luka-luka masa lalu, memperbaiki kepercayaan dalam hubungan, atau menyelesaikan konflik internal sebelum mereka merasa siap untuk mengikatkan diri dalam ikatan pernikahan.
Proses ini tentunya akan membutuhkan waktu yang berbeda bagi setiap individu, dan penting bagi mereka untuk memberikan diri mereka sendiri kesempatan untuk tumbuh dan sembuh sebelum melangkah ke jenjang pernikahan.
Baca Juga:Trik Membuat Percakapan Menarik yang Bisa Kamu Coba untuk Menarik Perhatian si “Dia”2 Manfaat Jambu Biji yang Baik Buat Tubuh, Benarkah Bisa Menjaga Kesehatan Mata?
4. Ketidakpastian tentang Kesiapan Emosional dan Tanggung Jawab
Menikah membawa tanggung jawab emosional yang besar, termasuk perawatan dan dukungan bagi pasangan hidup dan mungkin juga anak-anak di masa depan. Beberapa cowok akan merasa tidak yakin apakah mereka siap untuk menghadapi tantangan ini atau merasa belum cukup matang secara emosional untuk mengambil tanggung jawab seperti itu.