KARAWANG – Pergerakan harga beras di Karawang, terus mengalami kenaikan signifikan sejak dua bulan terakhir. Masyarakat mengeluh karena memberatkan pengeluaran.
Mengutip laman hargapasar.karawangkab.go.id per Kamis (7/9), harga beras premium di Pasar Baru Karawang mencapai Rp 14.000 per kilogram, beras cap rojolele Rp 12.000 per kilogram, beras cap lele super premium Rp 13.000 per kilogram, dan beras cap pandan wangi Rp 15.000 per kilogram.
Kemudian harga beras cap jeruk premium Rp 14.000 per kilogram, beras cap putri agre Rp 14.000 per kilogram, beras cap SN Rp 11.000 per kilogram, dan harga beras termurah Rp 10.000 per kilogram.
Baca Juga:Gema Pramuka Melatih Mental Generasi MudaBening’s Clinic buka cabang ke 53 di Karawang
Akibatnya, sejumlah ibu rumah tangga meminta agar pemerintah bisa menurunkan harga beras di pasaran.
“Iya tadi saya beli beras di warung harganya Rp14.000 perliter,” ujar salah seorang ibu rumah tangga, Nurhasanah.
Senada, Bahtiar mengungkapkan keluhannya karena harga beras yang naik. Apalagi beras merupakan modal dasar dia dalam berjualan nasi.
Dia berharap pemerintah segera bertindak agar harga beras bisa secepatnya turun.
Pedagang beras Pasar Johar Karawang, Sri Narbito membenarkan harga beras terus merangkak sejak dua bulan terakhir.
Kenaikan setiap bulannya sekitar 8 persen hingga 9 persen. Kenaikan terjadi sejak awal Agustus 2023 hingga awal September 2023.
Sri mengatakan, pada awal Agustus 2023, beras medium dari Demak harganya Rp 11.400 per kilogram. Kemudian pada awal September harganya Rp 12.400 per kilogram, naik Rp 1.000 per kilogram atau naik 8 persen.
Baca Juga:Pramuka Siaga Beraksi di Flying Fox Curi Perhatian di Gema Pramuka PamanukanDishub Subang Imbauan Soal Jam Operasional Kendaraan Berat Pasca Kecelakaan Memakan Korban Santri
“Beras premium awal Agustus Rp 12.150 per kilogram menjadi Rp 13.350 per kilogram, naik 1.200 per kilogram atau naik sekitar 9 persen,” kata Sri.
Adapun beras dari Karawang kualitas hight medium saat ini Rp 12.600 per kilogram.
“Kenaikan harganya hampir mirip – mirip,” kata Sri.
Sri menduga harga beras naik lantaran jumlah panen tak mencukupi jumlah perminta pasar. Menurutnya musim kemarau ekstrem membuat hasil panen berkurang.
Sementara, Subkoor Pengendalian Pangan dalam Negeri Disperindag Karawang, Wahyu membenarkan sebagian harga beras saat ini sudah di atas harga eceran tertinggi (HET) senilai Rp 13.000 per kilogram.
Ia beralasan jika kenaikan harga beras memang merupakan siklus tahunan.