SUBANG – Masalah kekeringan yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Subang telah menjadi perhatian serius. Dalam upaya untuk mengatasi kekurangan air bersih yang dialami oleh warga, BPBD Subang telah memulai langkah-langkah konkrit.
Sebanyak lima kecamatan di Kabupaten Subang menghadapi tantangan kekeringan yang signifikan, yang memaksa warga untuk mencari solusi mendesak dalam memenuhi kebutuhan dasar mereka akan air bersih.
Menurut Kepala Satuan Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Subang, Udin Jazudin, pihak BPBD telah merespons permintaan warga di dua kecamatan, yaitu Palasari – Ciater dan Pamanukan, dengan menyediakan pasokan air bersih.
Baca Juga:Berikut Harga Beras di Karawang, Naik Akibat Kemarau PanjangGema Pramuka Melatih Mental Generasi Muda
“Ada dua ya, di Palasari – Ciater, dan Pamanukan permintaan akan air bersih, dan sudah kita salurkan,” ungkap Udin.
Namun, masalah kekeringan masih menjadi perhatian di beberapa kecamatan lainnya, termasuk Pusakajaya, Legon Kulon, Blanakan, dan Ciater. Daerah-daerah ini terutama bergantung pada sumur gali, dan musim kemarau yang berkepanjangan telah membuat pasokan air bersih semakin sulit ditemukan.
Udin menekankan pentingnya kerjasama dengan Perumda Tirta Rangga Subang dalam upaya penyediaan air bersih kepada warga yang membutuhkan.
Salah seorang warga dari Palasari – Ciater, Reza.NM, menyatakan bahwa mereka telah mengalami kesulitan mendapatkan air bersih sejak bulan Agustus 2023. Oleh karena itu, mereka mengambil inisiatif untuk meminta bantuan kepada BPBD.
“Kami sudah kesulitan mendapatkan air bersih, makanya kita minta bantuan ke BPBD,” jelasnya.
Bupati Subang, pada bulan Juli 2023, telah mengimbau masyarakat untuk menghemat penggunaan air sebagai tindakan antisipasi terhadap kemungkinan kekeringan yang berkepanjangan. Bupati juga meminta BPBD untuk membantu masyarakat ketika mereka kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.
Dengan adanya langkah-langkah ini, BPBD Subang berharap dapat membantu masyarakat yang terdampak oleh masalah kekeringan dan mengurangi dampak negatifnya.(ygo/ded)