PASUNDAN EKSPRES – Jepang meluncurkan pesawat eksplorasi bulan pada hari Kamis melalui roket H-IIA buatan dalam negeri, membuka jalan untuk menjadi negara kelima di dunia yang mendarat di bulan awal tahun depan.
Badan Eksplorasi Antariksa Jepang (JAXA) mengatakan roket tersebut lepas landas dari Tanegashima Space Center di selatan Jepang sesuai rencana dan berhasil melepaskan Smart Lander for Investigating Moon (SLIM).
Cuaca yang tidak mendukung mengakibatkan penundaan tiga kali dalam sepekan bulan lalu.
Baca Juga:Unit Tipikor Polres Subang Limpahkan Berkas P21 ke Kejaksaan Negeri Berikut Tersangka dan Barang BuktiEks Wali Kota Bandung Yana Mulyana Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp400 Juta
Dikenal sebagai “penembak bulan”, Jepang bertujuan untuk mendaratkan SLIM dalam jarak 100 meter dari situs sasarannya di permukaan bulan.
Misi senilai $100 juta ini diharapkan mencapai bulan pada bulan Februari.
Peluncuran ini terjadi dua minggu setelah India menjadi negara keempat yang berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa di bulan dengan misi Chandrayaan-3 ke kutub sel bulan yang belum terjamah.
Dua percobaan pendaratan bulan sebelumnya oleh Jepang gagal dalam setahun terakhir.
JAXA kehilangan kontak dengan pendarat OMOTENASHI dan membatalkan percobaan pendaratan pada bulan November.
Pendarat misi Hakuto-R Mission 1, yang dibuat oleh perusahaan rintisan Jepang, ispace (9348.T), jatuh pada bulan April saat mencoba turun ke permukaan bulan.
Roket H-IIA hari Kamis juga membawa satelit X-Ray Imaging and Spectroscopy Mission (XRISM), proyek bersama JAXA, NASA, dan Badan Antariksa Eropa.
Mitsubishi Heavy Industries (7011.T) memproduksi roket tersebut dan mengoperasikan peluncuran ini, yang menandai peluncuran roket H-IIA ke-47 Jepang sejak tahun 2001, meningkatkan tingkat keberhasilan roket tersebut hingga mendekati 98%.
Baca Juga:Sekjen Buka Suara Soal Akun YouTube DPR RI yang Siarkan Judi OnlineProgram UHC di Subang Capai 95 Persen, Aktif Hanya 66 Persen
JAXA telah menunda peluncuran H-IIA yang membawa SLIM selama beberapa bulan sementara mereka menyelidiki kegagalan roket H3 medium-lift baru mereka pada debutnya pada bulan Maret.
Misi antariksa Jepang mengalami kemunduran lainnya, dengan kegagalan peluncuran roket kecil Epsilon pada bulan Oktober 2022, diikuti oleh ledakan mesin selama uji coba pada bulan Juli.
Negara ini berencana mengirim astronaut ke bulan pada akhir 2020-an. (Reuters)