SUBANG-Kepala Desa Jalancagak Indra Zainal Alim menyebut, sudah ada solusi berkaitan dengan keluhan warga soal aktivitas penambangan batu. Sebelumnya, pada Kamis (31/8) warga melakukan unjuk rasa mengeluhkan dengan adanya penambangan batu berdampak pada polusi udara dan suara bising.
“Alhamdulillah terkait unjuk rasa yang dilakukan oleh warga kami kini sudah mencapai titik sepakat,” ungkap Indra kepada Pasundan Ekspres, Rabu (6/9).
Ada beberapa yang disetujui di antaranya warga ingin perusahaan bisa memerhatikan kesehatan, seperti tersedianya ambulan di sekitar warga yang terdampak, kemudian ketika ada kegiatan di lingkungan bisa segera dibantu oleh perusahaan penambang batu.
Baca Juga:Mengintegrasikan Experiential Learning dalam Pembelajaran Sosial-EmosionalSiap Uji Adrenalin?? Nikmati Sensasi Arung Jeram Sari Ater
“Nanti kita akan buatkan draft kesepakatan tersebut, dibuat berita acaranya dengan dihadiri perusahaan-perusahaan yang terkait atau kedua belah pihak,” katanya.
“Mudah-mudahan ini berjalan lancar dan tidak terjadi lagi unjuk rasa lanjutan,” katanya.
Dia mengatakan, sebelum terjadinya unjuk rasa kedua belah pihak sudah melakukan tiga kali pertemuan untuk mencapai titik kesepakatan. Hanya saja ada beberapa yang disetujui oleh pihak perusahaan tapi ada ketidakpuasan dari warga yang kemudian terjadinya unjuk rasa.
Warga yang terdampak kegiatan penambangan batu itu berada di RT 1, 3 dan 33 Desa Jalancagak. Warga menuntut perusahaan yang terkait agar lebih memerhatikan kesehatan warga yang terdampak.
Faisal salah satu warga yang rumahnya yang berdekatan dengan pertambangan batu mengungkapkan keluhannya. “Rumah saya termasuk radius paling deket dengan penambangan batu dampaknya sangat mengganggu terutama polusi udara, terus pondasi atau bagian dinding rumah juga ada yang retak karena getaran,” katanya.
Menurutnya, banyak sekali dampak ke masyarakat dan berharap ada solusi dari pemerintah setempat maupun dari perusahaan yang terkait agar masyarakat merasa nyaman.(acp/ysp)