PURWAKARTA-Meski mengaku bingung kemana lagi harus mengadu, seorang wanita paruh baya bernama Rohanah (60) tidak menyerah mencari keberadaan anaknya yang menjadi tenaga kerja asing sebagai pembantu rumah tangga di Singapura.
Rini Rohaeni binti Sapta warga Kampung Putat, Desa Sirnamanah, Kecamatan Darangdan Purwakarta merupakan putri pertama Rohanah. Rini sejak 2008 silam meninggalkan tanah air dan hingga September 2023 blum diketahui keberadaannya.
“Anak saya berangkat jadi TKI sejak 2006, sempat pulang ke Purwakarta 2007 untuk perbaikan paspor. Namun sejak tahun itu sampai hari ini tidak diketahui kabarnya,” ungkap Rohanah kepada Pasundan Ekspres sembari memperlihatkan foto copy kartu keluarga dan foto anaknya.
Baca Juga:Nyalon Jadi Kades Lengkongjaya, Yogi Anwar Sanusi Ingin Berdayakan UMKM dan PetaniGema Pramuka Tumbuhkan Kedisiplinan dan Latih Mental Generasi Muda
Bahkan lanjut Rohanah, dirinya bersama keluarga sempat mengantar Rini pada 2008 itu ke bandara. Dengan keberangkatan melalui salah satu perusahaan pemberangkatan di wilayah Tanggerang sebagai sponsor keberangkatan.
Bukan tanpa beban, Rohanah memaparkan jika Rini sendiri meninggalkan satu anak orang laki-laki bernama Dede Aril Syahrial Aspari yang kini telah berusia 17 tahun.
Mirisnya, Dede sendiri kini harus berhenti sekolah karena tidak memiliki biaya. Sang ayah Orang tua Dede atau mantan suami rini diketahui telah meninggal dunia.
“Harapan saya, semoga pemerintah Purwakarta, Negara Indonesia umumnya bisa membantu menemukan anak kami. Sebab saya sendiri dan suami sudah menjual semua harta (sejumlah bidang tanah, red) kami untuk mencari anak kami itu,” tutupnya.(mas/ysp)