PASUNDAN EKSPRES- Suatu peristiwa kontroversial terjadi saat konvoi delegasi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43. Dalam insiden ini, sebuah mobil patroli polisi tiba-tiba menerobos masuk ke dalam konvoi delegasi tersebut, yang kemudian menjadi viral di media sosial.
Komisaris Besar Latif Usman, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, memberikan klarifikasi terkait insiden ini.
Menurutnya, mobil patroli polisi tersebut dikendarai oleh salah seorang anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas) Polda Metro Jaya. Setelah insiden ini terjadi, Latif langsung menegur anggota tersebut dan menghentikan mobil patroli.
Baca Juga:Harga dan Spesifikasi Seri Vivo V29 5G Terbaru Resmi Hadir di IndonesiaJadwal MPL ID S12 Hari ini 8 September 2023, MPL Indonesia EVOS Legends dan ONIC Esports bakal unjuk gigi
Alasan dari aksi penerobosan ini, menurut Latif, adalah karena anggota tersebut sedang dalam keadaan buru-buru untuk melakukan perpindahan posisi dalam rangka mengejar pengamanan Presiden RI di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.
Meskipun sudah ada peringatan untuk berhenti, anggota tersebut memutuskan untuk menerobos demi mengejar konvoi presiden.
Di sisi lain, Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, menganggap peristiwa ini sangat memalukan bagi Indonesia di mata dunia internasional karena menjadi viral di media sosial.
Sugeng menyatakan bahwa hal ini seharusnya tidak terjadi jika seluruh jajaran Polri mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan untuk pengamanan KTT ASEAN ke-43.
IPW meminta Kapolri untuk segera mengusut peristiwa ini dan menegur keras Dirlantas Polda Metro Jaya. Selain itu, Sugeng juga meminta agar Polri memberikan sanksi kepada pengemudi mobil patroli yang melakukan tindakan arogan dengan menerobos SOP yang telah ditetapkan.
Peristiwa ini juga menciptakan reaksi dari masyarakat, seperti terdengarnya teriakan “Polisi Goblok” dalam video yang menjadi viral. Seorang anggota polisi terlihat menunjuk mobil penerobos sambil bertanya, “Siapa itu.”
Insiden ini menciptakan perbincangan di masyarakat dan menyoroti pentingnya penegakan SOP dan disiplin dalam tubuh kepolisian, terutama dalam situasi yang membutuhkan pengamanan tingkat tinggi seperti KTT ASEAN.
Baca Juga:Indonesia Melangkah ke Perempat Final China Open 2023: Jadwal Pertandingan yang Penuh Tantangan!Nenek Rohaya Meninggal Dunia, Kisah Cinta Tak Terbatas Rohaya (77) dan Selamet (22)
Semoga insiden ini dapat menjadi pelajaran bagi seluruh pihak untuk lebih berhati-hati dan patuh terhadap peraturan dalam menjalankan tugas.