KARAWANG – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Karawang ke 390 Tahun serta bermaksud mengurangi dampak kekeringan yang terasa di Desa Kampungsawah, Kecamatan Jayakerta.
Para petani Desa Kampungsawah beserta Pengurus Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) dan Petani Pemakai Air (P3A) melaksanakan gotong royong membersihkan saluran air sekunder, Kamis(14/9)
“Walaupun tidak ditemani Kepala Desa yang sedang upacara, alhamdulilah ada sekitar 50 Petani turun gotongroyong memeriahkan HUT Karawang disaluran air,” ujar Arip Munawir, Ketua Gapoktan Desa Kampungsawah.
Baca Juga:Vax Wijaya Barbershop: Tempat Pangkas Tersohor di Kabupaten SubangVax Wijaya Barbershop: Tempat Pangkas Tersohor di Kabupaten Subang
Menurutnya, ada 3 Poktan (Kelompok Tani) yang masih kering karena debit air rendah disebabkan sedimentasi di Saluran Sekunder. Diharapkan lewat gotongroyong ini dapat memperlancar pendistribusian air ke semua Poktan. Kekhawatiran gagal panen seperti musim kemarin juga menjadi dasar untuk melaksanakan gotongroyong ini, diharapkan Petani dapat memulai masa tanam lebih awal.
“Jika musim tanam lebih awal diperkirakan panen tidak masuk musim penghujan, sehingga harga gabah dapat lebh baik,” katanya.
Arip juga mengungkapkan bahwa menyayangkan pembangunan pintu air oleh Pemerintah Desa Kampungsawah tidak dibuat secara maksimal, padahal pintu air itu termasuk pintu air utama dari Saluran Primer ke Saluran Sekunder. Dengan anggaran lebih dari 50 Juta Rupiah, pembangunan pintu air tidak mengganti pintu air lama yang kurang maksimal dengan pintu air yang baru. Pembangunan hanya menambahkan turap diatas turap lama atau ditinggikan saja.
“Saya sangat kecewa pintu airnya tidak diganti, padahal kalau Saluran Primer sedang meluap pintu air itu tidak dapat menutup maksimal,” ungkap Arip.
Tak hanya itu, Bunyamin salah satu Petani yang ikut gotong royong membersihkan saluran air sekunder juga mengatakan bahwa merasa senang dengan kekompakan dan kebersamaan para petani Desa Kampungsawah.
“Kalau bukan kita selaku Petani yang peduli, mau siapa lagi,” kata Bunyamin. (use)