PASUNDAN EKSPRES – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan rencana uji coba gratis naik kereta cepat Jakarta-Bandung pada tahap awal sebagai upaya untuk memperkenalkan moda transportasi ini kepada masyarakat. Uji coba ini dijadwalkan akan dimulai pada awal bulan Oktober.
Dalam sebuah jumpa pers di Stasiun KCJB Padalarang, Kabupaten Bandung Barat pada Rabu (13/9), Presiden Jokowi menyatakan, “Iya, awal Oktober. (Uji coba gratis) tetap, tetap, biar orang mencoba, masyarakat mencoba.”
Terkait dengan besaran tarif, Jokowi menyerahkan keputusan tersebut kepada PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sebagai operator kereta cepat ini.
Baca Juga:TPA Panembong Kembali Terbakar, Api Mulai Mendekati Pemukiman WargaGempa di Maroko, 500 WNI Memilih Tetap Menetap
Begitu juga dengan durasi masa uji coba gratis, keputusan akan diambil oleh manajemen KCIC.
Presiden Jokowi menekankan pentingnya masyarakat beralih ke transportasi publik, terutama mengingat Indonesia mengalami kerugian sekitar Rp100 triliun per tahun akibat kemacetan di Jakarta dan Bandung.
Sementara itu, PT Kereta Cepat Indonesia – China (KCIC) mengusulkan paket tarif (bundling) untuk perjalanan dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebesar Rp300 ribu per penumpang, yang mencakup layanan transportasi kereta ringan LRT dan kereta api pengumpan (feeder).
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia – China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi, menjelaskan, “Kita sih mengusulkan Rp300 ribu, sudah dengan feeder, LRT. Tapi kan masih kita diskusikan dengan PT KAI dan LRT.”
Dwiyana juga mengungkapkan bahwa untuk tarif kereta cepat saja, tanpa layanan feeder dan LRT, diusulkan sebesar Rp250 ribu per penumpang untuk kelas premium ekonomi.
Selain itu, KCIC juga mengusulkan penerapan tarif dinamis (dynamic pricing) untuk kelas utama dan kelas bisnis.
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan hasil kerja sama antara perusahaan Indonesia dan China.
Baca Juga:Pray For Maroko Bergema di Internet, Gempa Dahsyat Tewaskan 2100 Orang Terjadi di SanaCak Imin Tebar Janji Dana Desa Naik jadi Rp5 M Jika Terpilih
Perusahaan milik negara (BUMN) Indonesia melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) memiliki 60 persen saham dalam proyek ini, sementara konsorsium China di bawah Beijing Yawan HSR Co Ltd memiliki 40 persen saham.
Kereta cepat ini akan melintasi empat stasiun, yaitu Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar, dengan jarak tempuh total mencapai 142,3 kilometer dan kecepatan maksimal mencapai 351 kilometer per jam.