SUBANG-Kekeringan yang terjadi di persawahan Kabupaten Subang berdampak pada menurunnya produktivitas padi hingga 30 persen per hektarenya. Dinas Pertanian Kabupaten Subang menyebut, estimasi kerugian mencapai Rp7,5 miliar.
Di Kabupaten Subang total area persawahan seluas 87 ribuan hektar. Dari luas itu, yang mengalami kekeringan hingga gagal panen seluas 250 hektare.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Subang Sulaeman menyebut, kekeringan ekstrem saat ini membuat para petani merugi.
Baca Juga:Kunjungan ke Karawang, Jokowi Berikan Bantuan ke Pedagang Pasar JoharHama Wereng, Tantangan Petani Padi
Sulaeman mengatakan, dinas pertanian meminta kepada petani agar saling berbagi kebutuhan air untuk mengairi areal persawahan. Perlu ada pemerataan dalam distribusi air.
Selain itu, kata Sulaeman, harus dilakukan mitigasi menentukan daerah yang terdampak, koordinasi dengan stakeholder daerah, percepatan tanam, pemanfaatan sisa sumber air yang ada, pemanfataan asuransi usaha tanaman padi, penggunaan varietas tahan kekeringan dan monitoring dan evaluasi.
Sementara itu, petani asal Pagaden Yuswanto mengatakan, panen menjadi tidak maksimal akibat kekeringan. Produktivitas padi menurun karena tidak mendapat pasokan air yang maksimal.
Dia meminta kepada pemerintah daerah Kabupaten Subang agar bisa membantu para petani dengan pembuatan embung dan sarana lainnya agar bisa memenuhi kebutuhan air bagi petani.
“Mudah-mudahan tahun depan tidak terjadi lagi seperti ini,” katanya.(ygo/ysp)