SUBANG-Saemaul Foundation (SF), Korea Selatan membuka peluang kerja sama dengan Universitas Islam Bandung (Unisba) dalam mendorong terlaksananya program pemberdayaan masyarakat. Pada 5 September 2023, Seunghoon Hong selaku Direktur SF Kantor Perwakilan Indonesia bersama dengan Dr. Hj. Ratna Januarita, S.H., LL.M., M.H., Wakil Rektor IV Unisba beserta jajarannya bertemu di Ruang Rapat Rektorat Unisba untuk membahas detail kerja sama yang akan dilaksanakan.
Melalui Yayasan Globalisasi Saemaul Indonesia, Saemaul Foundation akan bekerja sama dengan Unisba untuk mendukung berjalannya program pembangunan Desa Percontohan Saemaul yang dilaksanakan di Desa Wantilan, Kabupaten Subang.
Unisba sendiri saat ini sedang menggagas program pengelolaan sampah di Desa Wantilan. Dimulai dari hal ini, kedua belah pihak saling berdiskusi terkait kondisi lingkungan dan pengelolaan sampah di Desa Wantilan.
Baca Juga:Dinas Pertanian Subang: Kekeringan Rugikan Petani Hingga Rp7,5 MiliarKunjungan ke Karawang, Jokowi Berikan Bantuan ke Pedagang Pasar Johar
Diskusi-diskusi yang terus berlanjut itu membawa ide tentang inisiasi kerja sama hingga akhirnya kedua belah pihak sepakat untuk menjalin kolaborasi.
Pada pertemuan tersebut, Direktur SF Kantor Perwakilan Indonesia menyampaikan, “Saya harap dapat terjalin kerja sama yang baik di antara kedua belah pihak, sehingga program-program yang dilaksanakan dapat membawa banyak manfaat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama warga Desa Wantilan,” katanya.
Wakil Rektor IV Unisba pun mengutarakan harapan serupa. Ia berharap ke depan kerja sama yang dijalin dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
Kerja sama ini diresmikan dengan dilakukannya penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) Kerja Sama oleh Direktur SF Kantor Perwakilan Indonesia dan Rektor Unisba. Penandatanganan Nota Kesepahaman ini menandai komitmen bersama antara Saemaul Foundation dan Unisba dalam program pemberdayaan masyarakat.
Tindak lanjut pertama yang akan dilakukan dari penandatanganan Nota Kesepahaman ini adalah dengan disusunnya perjanjian kerja sama antara Yayasan Globalisasi Saemaul Indonesia dengan Fakultas Teknik Unisba, terkait pelaksanaan baseline survey, pembuatan gambar kerja, pemetaan lokasi dan survei-survei lain terkait pembangunan TPS3R skala besar Desa Wantilan, yang merupakan salah satu bentuk pelaksanaan program lingkungan Saemaul Foundation.
“Diawali dengan pertemuan kali ini, semoga ke depan dapat terus terjalin komunikasi yang baik sehingga dapat membuka peluang kerja sama yang lebih luas,” imbuh Hong.