SUBANG – Universitas Subang (Unsub) menjadi salah satu penerima hibah Program Kosabangsa, dari 70 perguruan tinggi dan universitas di Indonesia.
Program tersbut merupakan program pendanaan dari Ditjen Diktiristek melalui DRTPM untuk menjembatani kolaborasi dalam pengembangan dan penerapan IPTEKS yang dihasilkan oleh perguruan tinggi untuk dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan masyarakat.
Secara khusus Program Kosabangsa memprioritaskan wilayah daerah tertinggal serta wilayah prioritas kemiskinan ekstrem yang kemudian disebut wilayah prioritas Kosabangsa.
Program Kosabangsa dilaksanakan dalam jangka waktu kegiatan maksimal 8 (delapan) bulan.
Baca Juga:Cek di Sini, 5 Cara Menjual Uang Koin Kuno ke Bank Lengkap dengan Daftar HarganyaRekomendasi 5 Jam Tangan Rolex untuk Pria, Menampilkan Maskulinitas dan Karakter yang Gagah
“Program Kosabangsa memprioritaskan 4 (empat) bidang fokus, yakni ketahanan pangan, kemandirian kesehatan, energi baru terbarukan, dan kemandirian ekonomi,” ungkap Wakil Rektor 1 Deddy Ash Shidiq, Jumat 15 September 2023.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Kosabangsa Unsub Tahun 2023, Dr. Tita Kartika Dewi, ST., MP menerangkan terkait program yang akan dikerjakan, yakni oleh Fakuktas Agrorektan Unsub soal kemandirian kesehatan, dimana dengan dilakukannya pengolahan kulit manggis menjadi minuman fungsional kaya antioksidan.
“Itu akan menjadi penguatan imun atau kekebalan tubuh manusia, khususnya ibu-ibu hamil atau menyusui, sehingga bisa menjadi salah satu daya dukung dalam menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat secara fisik,” terangnya.
Karena, masih diterangkan Dr Tita olahan tersebut mampu menciptakan mempunyai daya tahan tubuh yang baik, sehingga diharapkan terhindar dari penyakit degeneratif akibat terpapar radikal bebas.
Selain itu, masih diterangkan Dr Tita, diharapkan dengan kesehatan tubuh yang baik, potensi bayi yang terkena stunting khususnya di Kabupaten Subang dan umumnya masyarakat luas dapat dikurangi jumlahnya.
“Pengolahan limbah kulit manggis menjadi salah satunya minuman kulit manggis ini juga merupakan upaya dalam penanganan limbah dan peningkatan nilai ekonomi dari limbah kulit manggis dan buah manggis afkiran (yang tdk layak jual),” terangnya lagi.
Dengan begitu ditegaskan Dr Tita, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan kreatifitas serta pendapatan para petani yang tergabung dalam kelompok tani Manggis khususnya dan masyarakat ekonomi kreatif lainnya.
Baca Juga:6 Cara untuk Memeriksa Keaslian Jam Tangan Rolex agar Terhindar dari Pembelian PalsuBertemu Mahasiswa di Subang, Pepep Saepul Hidayat Pesan Tetap Kritis dan ‘Berisik’
“Mohon do’anya dari masyarakat Subang, semoga setiap tahun Unsub bisa menjadi salah satu pelaksana program Kosabangsa sehingga bisa terus berkolaborasi membangun masyarakat Subang sehingga mencapai Subang JAWARA,” pungkasnya.