PASUNDAN EKSPRES – Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa asteroid besar yang mengakhiri zaman dinosaurus, pada periode Cretaceous akhir (sekitar 145 hingga 66 juta tahun yang lalu), justru memicu perkembangan dan pertumbuhan subur tanaman berbunga.
Kepunahan Massal
Penulis utama studi, Jamie Thompson, seorang ahli biologi evolusi pascadoktoral di University of Bath, Inggris, mengatakan bahwa setelah banyak spesies di Bumi punah selama peristiwa K-Pg, tanaman berbunga mampu berkembang pesat, mirip dengan bagaimana mamalia mengambil alih setelah kepunahan dinosaurus.
Kini, hampir semua bentuk kehidupan di Bumi bergantung pada tanaman berbunga dalam ekosistemnya.
Baca Juga:Penemuan Baru, Makhluk Pra-Dinosaurus Ditemukan oleh Ilmuwan Hasil dan Klasemen MPL ID S12 Week Ke 7, Onic Melaju ke Upper Bracket
Sulit Indentifikasi Tanaman Berbunga Hasil dari Asteroid Besar
Meskipun sulit untuk mengidentifikasi fosil tanaman berbunga dalam catatan fosil, penelitian sebelumnya pada tahun 2008 menunjukkan bahwa ada bukti kepunahan sejumlah tanaman berbunga setelah dampak asteroid, meskipun tidak ada bukti penurunan drastis seperti yang dialami oleh jenis organisme lainnya.
Untuk lebih memahami cara tanaman berbunga bereaksi terhadap kepunahan K-Pg, para peneliti memeriksa garis keturunan tanaman berbunga utama yang dipetakan dari mutasi DNA ribuan spesies.
Mereka menggunakan model matematika untuk menyimpulkan bahwa tanaman berbunga mengalami tingkat kepunahan yang stabil seiring waktu, tanpa tanda-tanda kepunahan massal. Ini berarti bahwa meskipun beberapa spesies punah selama peristiwa tersebut, kelompok tanaman berbunga yang lebih besar tetap bertahan.