KARAWANG-Anggota DPRD Karawang, Atta Subagja Dinata menilai, jika BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) tak bisa untuk mengimbangi maraknya ‘bank emok’ di Karawang. Menurutnya, Pemkab Karawang bisa memanfaatkan program bank bjb dengan produknya Kredit Mesra.
“Program ini berupa pemberian pinjaman modal usaha bagi para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) tanpa bunga,” ujar Ata.
Dikatakan Ata, program ini belum banyak diketahui masyarakat akibat minimnya sosialisasi. Padahal, besaran pinjaman di Kredit Mesra bank bjb dari mulai Rp1 juta sampai batas maksimal Rp5 juta per orang. Peminjam harus berkelompok sebagaimana halnya di bank emok.
Baca Juga:Ini Sosok Bripka Yayan yang Viral di Medsos karena Suara Merdu Saat MengajiSubang Sepeda Lipat Sukses Gelar Fondo 100 KM
“Nilai lebih pinjam di Kredit Mesra tanpa bunga. Artinya, tidak ada riba di sini. Jelas tidak memberatkan masyarakat sebagai peminjam. Pola pembayarannya dicicil dan setor satu minggu satu kali,” katanya.
Ata menuturkan, peminjam harus berkelompok, misalnya 10 orang dalam satu kelompok. Kketika ada satu orang tidak mampu setor, tangungjawabnya adalah tanggung renteng.
“Makanya kalau pemkab kita serius untuk menyelamatkan masyarakat dari jeratan bunga bank emok, harus ada orang yang disupport oleh APBD. Tugasnya, ya membantu di lapangan bagaimana program bank bjb bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai pilihan terbaik, terhindar dari riba,” jelasnya.
Diketahuinya, dari 30 kecamatan di wilayah Kabupaten Karawang, program Kredit Mesra baru berjalan di 20 kecamatan. Itu pun, dalam satu kecamatan hanya baru di satu desa. Salah satunya yang sedang digarap di Dusun Cengkeh I Desa Ciwaringin, Kecamatan Lemahabang.
“Di dusun ini ada kerjasama dengan DKM (Dewan Kemakmuran Masjid). Kelompok peminjam setornya via DKM menggunakan aplikasi Laku Pandai. Ini program bagus banget kalau pemkab ikut turun tangan membangun kemitraan dengan bank bjb. Apalagi kas daerah kita ada di bank ini,” katanya.(use/ery)