SUBANG– Anggota Komisi IX DPR RI Linda Megawati SE MSi menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) guna menyosialisasikan percepatan penanganan kasus stunting di Desa Gambarsari Kecamatan Pagaden, Sabtu (23/09)
Tak kurang dari 200 warga mengikuti sosialisasi stunting yang digelar di Desa Gambarsari Kecamtan Pagaden Tersebut yang dihadiri Plt Direktur Komunikasi Informasi dan Edukasi BKKBN Dadi Ahmad Roswandi, tokoh pemuda dan masyarakat.
Linda Megawati mengajak kepada seluruh masyarakat untuk turut serta dalam mencegah stunting, dan menurunkan angka Prevelensi stunting di Kabupaten Subang.
“Kami mengedukasi kepada masyarakat semakin melek terhadap potensi stunting, sehingga bisa turut serta mencegahnya. Saya harap angkanya bias turun sesuai target nasional di 14 persen,” ujarnya.
Baca Juga:Ribuan Warga Ikuti Gerak Jalan Sehat HUT Partai Demokrat ke 22 di SubangRatusan Kucing Adu Kontes di Cat Show WCF
Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat Fajar Supriadi Sentosa mengatakan dampak stunting bagi anak sangat berbahaya karena jika tidak ditangani sebelum umur 2 tahun akan berdampak secara permanen.
“ Dampaknya yaitu Gagal tumbuh (berat lahir rendah, kecil,pendek, kurus), Hambatan perkembangan kognitif dan motorik Gangguan metabolik pada saat dewasa: risiko penyakit tidak menular (diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung) dan Menurunnya produktifitas menyebabkan kerugian bagi diri sendiri, beban bagi keluarga hingga kerugian negara akibat penurunan kualitas SDM yang diakibatkan stunting,” jelasnya.
Kepala DP2KBP3A Kabupaten Subang Dra. Nunung Nurhayati menjelaskan sasaran intervensi bapak/bunda stunting Kabupaten Subang yaitu Baduta, Balita, dan Bumil.
“Dengan jumlah sasaran 1.192 balita dan baduta, serta 602 bumil dengan cakupan yang sudah di intervensi dibeberapa kecamatan yakni Pagaden, Compreng, Kalijati, Subang, Ciater, Jalancagak, Cisalak, Pusakanagara, Ciasem, Sukasari, Dawuan, Cibogo, Binong,” jelasnya.(ded)