“Selain menjadi Bapak Asuh Anak Stunting, bjb juga berkolaborasi dengan Pemda Subang dengan bantuan untuk sekolah-sekolah di 30 kecamatan. Diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan sekolah dasar khususnya dalam pengadaan sarana dan prasarana belajar untuk membantu anak bias belajar dan berprestasi dengan baik,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Subang, Agus Masykur yang sekaligus sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Subang mengapresiasi dan berterima kasih kepada bank bjb yang telah bersedia sebagai BAAS untuk wilayah Kelurahan Parung.
Agus Masykur yakin, dengan keterlibatan semua pihak dari berbagai sektor yang saling bersinergi, berkolaborasi, dan bergotong royong, maka Subang bebas stunting dapat terwujud.
Baca Juga:Produksi Teh Putih Gegara Program Petani MilenialUMKM Untung Besar Selama WJF 2023, Transaksi Capai Rp1,75 Miliar, Belum Termasuk Pendapatan dari Asosiasi
“Kolaborasi dan sinergitas seluruh sektor sangat diperlukan guna mewujudkan generasi bebas stunting untuk Indonesia Emas 2045 ketika Indonesia merdeka 1 abad. Tentunya percepatan penurunan stunting harus dilaksanakan seoptimal mungkin. Karena kita punya komitmen yang besar bagi keberlangsungan generasi penerus yang sehat dan sumber daya yang unggul dimasa yang akan datang,” jelasnya.
Agus Masykur menjelaskan, bahwa stunting harus dicegah karena dikhawatirkan dimasa yang akan datang akan menjadi beban bagi pemerintah, keluarga dan juga lingkungan.
Ia berpesan kepada aparat setempat baik RT maupun RW terus kompak dan gotong royong untuk membuat peringatan kepada anak yang dirasa memiliki indikasi stunting dan kekurangan gizi untuk segera melaporkan kepada kader, lurah maupun ke dinas terkait untuk segera dibantu penanganannya untuk menghindari terjadinya kasus stunting.(fsh/cdp/ysp)