Oleh
Rahmawati Hidayah, S.Pd (Guru Geografi MAN 2 Rembang)
Kehidupan adalah anugerah yang luar biasa dari Tuhan Yang Maha Esa. Space di bumi yang dilengkapi dengan variasi topografik, dengan karakteristik biotiknya tempat dimana manusia hidup dan menikmati kehidupannya. Lingkungan dalam lingkup sempit merupakan tempat dimana manusia mengembangkan kehidupannya dari generasi ke generasi. Seiring berjalannya waktu, lingkungan banyak berubah, baik karena keterbatasan sumber daya, kerusakan, ataupun kepunahan akibat nafsu konsumtif ekonomi manusia dan teknologi.
Kesadaran akan keterbatasan lingkungan dalam memenuhi dan menyediakan sumber dayanya bagi kepentingan hidup manusia sangat tepat ditanamkan melalui dunia pendidikan. Implementasi Kurikulum Merdeka menuntut penerapan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik. Penyadaran lingkungan menjadi salah satu isu prioritas dalam Peta Jalan Pedidikan Nasional 2020-2035 yaitu “Sustainable Development Goals”.
Kurikulum merdeka membangun karakter peserta didik dengan penyadaran melalui enam dimensi dalam profil pelajar Pancasila yaitu; beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Hal ini untuk membekali peserta didik menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Pelaksanaan kurikulum merdeka berprinsip pada pembelajaran holistic, kontekstual, berpusat pada peserta didik dan eksploratif. Karenanya kunci sukses Kurmer adalah pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai ruang eksplorasi yang luas, baik materi, alokasi waktu, maupun penyesuaian dengan tujuan pembelajarannya. Integrasi P5 secara menyeluruh pada setiap mata pelajaran bertujuan agar peserta didik dapat mengembangkan semua aspek yang diperlukan untuk menjadi generasi yang mandiri, inovatif, dan mampu bersaiung di era global.
Baca Juga:DPRD Kebut Raperda Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan KeluargaJangan Buang Puntung Rokok Sembarangan, BPBD Catat 108 Kasus Kebakaran
Melalui dimensi beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia pembelajaran kelingkungan bagi peserta didik terdefinisi pada sub elemen akhlak kepada alam, yang mengejawantah pada akhlak mulia, tanggung jawab, rasa sayang, dan peduli terhadap lingkungan alam sekitar. Selain itu peserta didik mampu memahami keterhubungan ekosistem bumi, dengan mengidentifikasi masalah lingkungan hidup di tempat ia tinggal dan melakukan langkah-langkah konkret yang bisa dilakukan untuk menghindari kerusakan dan menjaga keharmonisan ekosistem yang ada di lingkungannnya. Dimensi lainnya adalah bergotong royong yang meliputi; kolaborasi, kepedulian/ proaktif terhadap kondisi di lingkungan fisik dan soaial sekitar, serta dimensi bernalar kritis dalam memperoleh dan memproses informasi, menganalisis, merefleksi dan mengevaluasi sebagai kecerdasan metakognisi.