Proses pembuatan ekoenzim ini peserta didik akan memperoleh pengetahuan tentang bagaimana sampah organik ini dapat berproses secara kimiawi untuk menghasilkan senyawa-senyawa yang berguna bagi lingkungan diantaranya adalah enzim lipase yang berguna untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol, serta enzim amilase untuk menguraikan karbohidrat menjadi gula yang lebih sederhana. Senyawa-senyawa tersebut sangat berguna bagi manusia untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari pencemaran, lingkungan yang produktif karena besarnya komponen sampah yang dapat terdekomposisi merupakan sumberdaya yang potensial untuk menyediakan nutrien bagi tanah, seperti unsur hara makro dan mikro, sumber humus, serta untuk pembenahan tanah, dan juga meningkatkan produktifitas tanaman dengan senyawa yang mampu merangsang pertumbuhan buah dan desinfektan pada hama.
Manfaat lain dari ekoenzim ini pada lingkungan perairan, yaitu untuk menetralisir pencemaran air, karena dari fermentasi sampah organik tersebut merupakan sebuah katalisator yang berfungsi untuk mempercepat reaksi biokimia yang ada di air. Komposisi yang ada pada ekoenzim itu jika dituangkan di air yang tercemar, maka akan membantu bakteri untuk menguraikan polutan secara alami. Selain untuk mempercepat reaksi biokimia yang ada di air dengan menguraikan polutan, ekoenzim juga memiliki banyak manfaat, seperti : ekoenzim dapat membantu meningkatkan kualitas air karena enzim yang dituangkan tersebut membantu mikroba air dalam proses degradasi juga membantu menghilangkan bau tidak sedap pada air, membantu pemulihan ekosistem air yang tercemar, dsb.
Produktivitas sumber daya hayati, ekoenzim sangat berperan positif sebagai pengganti pupuk anorganik. Pemanfaatan  ekoenzim sebagai pupuk organik dikarenakan mengandung sejumlah enzim seperti tripsin, amilase, asam organik seperti asam asetat (H3COOH), dan sejumlah mineral hara tanaman seperti N, P, dan K, serta mengandung bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan, dan sebagai agen pengendali hama dan penyakit tanaman. Berbagai penelitian menujukkan  bahwa bahan organik dalam ekoenzim dapat mendukung pertumbuhan mikroorganisme dan organisme tanah lain untuk memacu proses dekomposisi sehingga ekoenzim dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dan biopestisida tanaman. Tentu saja hal ini memberikan wawasan dan pengalaman pada peserta didik untuk dapat mengembangkan produk ekoenzim secara ekologis maupun ekonomis melalui kegiatan kewirausahaan.