Jenis Uang Kuno yang diburu Kolektor di Indonesia

Jenis uang kuno yang diburu kolektor di Indonesia.
Jenis uang kuno yang diburu kolektor di Indonesia.
0 Komentar

Uang logam ini dicetak oleh Bank Indonesia pada tahun 1993 dan telah ditarik dari peredaran pada tahun 2000.

Jenis uang kuno yang diburu kolektor di Indonesia.

Selain keempat jenis uang kuno di atas, masih terdapat banyak jenis uang kuno lainnya yang diburu kolektor. Beberapa jenis uang kuno tersebut antara lain:

  • Uang kertas pecahan Rp5.000 (1950)

  • Uang kertas pecahan Rp10.000 (1950)

  • Uang kertas pecahan Rp100.000 (1992)

  • Uang kertas pecahan Rp500.000 (1999)

  • Uang koin perak pecahan Rp100 (1978)

  • Uang koin perak pecahan Rp250 (1971)

  • Uang koin pecahan Rp1 (1945)

  • Uang koin pecahan Rp2,5 (1945)

  • Uang koin pecahan Rp5 (1945)

Nilai jual uang kuno dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:

Baca Juga:10 Jenis Uang Kuno Indonesia yang Paling Diburu KolektorDaftar Harga Koin Kuno Terkini, Lengkap dengan Tips Menjualnya

  • Kelangkaan: Uang kuno yang langka akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
  • Tahun cetak: Uang kuno yang dicetak pada tahun-tahun awal kemerdekaan Indonesia umumnya memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
  • Kondisi fisik: Uang kuno yang kondisi fisiknya masih baik akan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.

Jika Anda memiliki uang kuno, Anda dapat menjualnya kepada kolektor atau di Bank Indonesia. Bank Indonesia menyediakan layanan penjualan uang kuno, namun hanya uang kuno dari tahun-tahun tertentu yang dapat dijual.

Berikut ini adalah beberapa tips untuk menjaga nilai jual uang kuno:

  • Simpan uang kuno di tempat yang aman dan terhindar dari sinar matahari dan kelembapan.
  • Hindari menyentuh uang kuno dengan tangan telanjang.
  • Jika Anda ingin mencuci uang kuno, gunakan air hangat dan sabun yang lembut.
  • Jika Anda ingin menyimpan uang kuno dalam album, gunakan kertas asam bebas.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat membantu menjaga nilai jual uang kuno Anda agar tetap tinggi.

0 Komentar