“Pertama, selalu periksa sumber informasi sebelum membagikan atau mempercayainya. Gunakan situs web dan sumber yang terpercaya seperti lembaga kesehatan pemerintah, organisasi kesehatan dunia seperti WHO, atau situs web berita yang terkemuka,” kata Savero menegaskan.
Kemudian, ia mengatakan banyak hoaks kesehatan menyebar melalui media sosial. Pastikan untuk memeriksa keaslian informasi sebelum membagikannya dan jangan langsung percaya pada berita atau klaim yang tidak memiliki sumber yang jelas. Jika ragu tentang informasi kesehatan tertentu, konsultasikan dengan ahli kesehatan atau dokter. Mereka dapat memberikan panduan yang akurat berdasarkan pengetahuan medis mereka.
“Hindari membagikan informasi kesehatan tanpa memverifikasinya terlebih dahulu. Menyebarkan hoaks hanya akan menyebabkan penyebaran informasi yang salah dan berpotensi merugikan orang lain. Untuk itu, pelajarilah ciri-ciri umum hoaks kesehatan, seperti klaim yang terlalu fantastis, sumber yang tidak jelas, atau tautan yang meragukan. Cek dan reevaluasi informasi yang mencurigakan,” ujar Savero menguraikan.
Baca Juga:Berkontribusi dalam Pemenuhan Layanan dan Peduli Masyarakat Karawang, JNE Raih Penghargaan TJSLP 2023Uang Koin 50 Rupiah Tahun 1971 Sedang diburu Pembeli Uang Koin Kuno
Langkah yang juga penting adalah meningkatkan pemahaman tentang topik-topik kesehatan dengan membaca sumber-sumber tepercaya dan mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia medis. Bagikan pengetahuan tentang cara mengenali hoaks kesehatan dengan teman, keluarga, dan rekan-rekan. Semakin banyak orang yang teredukasi, semakin sulit bagi hoaks untuk menyebar.
Masalah Kesehatan Penting
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung Dian Probowati memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan. Ia menyampaikan pentingnya mengetahui masalah kesehatan yang relevan dengan usia remaja dan investasi kesehatan sedini mungkin.
“Masalah kesehatan seperti stunting dan penyakit tidak menular kini harus dicegah dari sedini mungkin termasuk saat usia remaja seperti teman-teman kader kesehatan remaja,” ungkap Dian.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung dr. Intan Pandanwangi B, MM menyempatkan hadir di tengah sesi workshop untuk memberikan pengarahan singkat. Ia menitikberatkan bahaya isu sosial di masyarakat dan remaja, terutama terkait pernikahan muda dan merokok. “Saya sangat ingin mengikuti pelatihan seperti ini, karena komunikasi sangat penting dalam hal mempromosikan kesehatan,” ucapnya.
Dukung Peningkaran Taraf Hidup
dr. Dhea Mangun selaku Direktur Komunikasi Portkesmas, menjelaskan pentingnya pelatihan KAP dan literasi digital ini bagi para praktisi di tengah masyarakat. “Guna mendukung peningkatan taraf hidup bermasyarakat, diperlukan adanya upaya menambah pengetahuan dan keterampilan kader dan para remaja dalam berkomunikasi sehingga dapat lebih dipercaya, lebih akrab, dan mampu mempengaruhi perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku positif kepada masyarakat sekitar,” tambah dr. Dhea.