LGBT: Bara Dalam Sekam Dunia Pendidikan

LGBT: Bara Dalam Sekam Dunia Pendidikan
0 Komentar

Pertama, Perubahan dalam Penampilan. Siswa LGBT yang mulai memahami atau menerima identitas mereka mungkin memilih untuk mengenakan pakaian yang mencerminkan identitas gender mereka atau mengubah penampilan mereka secara keseluruhan.

Kedua, Pertemanan. Siswa LGBT mungkin memiliki teman-teman atau hubungan yang lebih dekat dengan sesama siswa LGBT karena mereka merasa lebih nyaman dan terdukung dalam kelompok ini.

Dampak yang ditimbulkan oleh LGBT dapat berupa dampak fisik maupun non fisik.  Dampak fisik berupa penularan penyakit karena adanya hubungan seks sesama jenis. Sedangkan dampak non fisik dapat berupa gangguan sosial maupun penyakit kejiwaan. Orang yang diketahui mengalami LGBT cenderung dijauhi karena dianggap melanggar nilai dan norma yang ada di masyarakat.

Baca Juga:Tiga Rumah Sekitar Perum Peruri Karawang Dilahap si Jago MerahPT Summarecon Agung Tbk. Resmi Membuka Summarecon Villaggio Outlets (Villaggio), sebagai Outlet Otentik Pertama di Indonesia

Upaya pencegahan terhadap LGBT merupakan hal penting yang harus diupayakan dunia pendidikan. Agar LGBT tidak berkembang maka sekolah dapat mengambil beberapa langkah pencegahan diantaranya;

Pertama, Edukasi LGBT di sekolah. Pemahaman yang baik akan membekali para siswa untuk dapat menelaah LGBT dengan baik sehingga mereka mampu memahami dampak negatif yang ditimbulkan oleh LGBT.

Kedua, Dukungan konseling. Dukungan konseling merupakan hal penting dalam pencegahan LGBT. Para siswa dapat berkomunikasi dengan bimbingan dan konseling saat mengalami atau mengetahui tanda-tanda LGBT di sekolah.

Ketiga, Gandeng orangtua. Orangtua dan sekolah perlu bekerjasama dalam mendekteksi, mencegah, dan menangani siswa agar tidak menjadi LGBT. Tanda-tanda LGBT harus dideteksi sedini mungkin agar perilaku LGBT dapat disembuhkan dengan pendekatan yang inklusif.

Bahaya LGBT perlu disadari oleh dunia pendidikan sehingga kasus LGBT tidak berkembang tanpa disadari oleh guru dan orangtua, mengingat perilaku LGBT ini cenderung tertutup dan tidak mudah dideteksi. Pemahaman yang baik dari siswa serta dukungan yang kuat antara guru dan orangtua akan menjadi kunci keberhasilan dalam pencegahan LGBT dalam dunia pendidikan.(*)

Laman:

1 2
0 Komentar