Mengenai kondisi pasar emas global, Agung menunjukkan bahwa pasar saat ini sangat memperhatikan pergerakan dolar Amerika Serikat (AS), yang semakin kuat dan berdampak negatif pada harga emas.
Berdasarkan data dari Bloomberg pada hari Rabu, tanggal 4 Oktober 2023, harga emas kontrak Comex Desember 2023 turun sebesar 0,26 persen atau 4,70 poin, mencapai US$1.836,80 per troy ounce.
Sementara itu, harga emas spot juga mengalami koreksi sebesar 0,02 persen menjadi US$1.822,58 per troy ounce.
Baca Juga:6 Rekomendasi Sepeda Listrik Terbaik 2023 dengan Harga Ramah KantongTanpa Tipu Tipu! 4 Cara Cepat Jual Uang Kuno dengan Harga Tinggi
Ada faktor-faktor lain yang juga memberikan tekanan pada harga emas global, seperti imbal hasil obligasi pemerintah AS, yang meningkat sebesar 0,39 persen menjadi 4,81 persen atau mencapai level tertinggi sejak tahun 2007.
Agung menjelaskan, “Dalam situasi seperti ini, pasar sangat fokus pada penguatan dolar AS, yang secara langsung berdampak pada harga emas.”
Selain itu, Federal Reserve AS (Bank Sentral AS) memproyeksikan kenaikan suku bunga sebesar 25 basis poin hingga mencapai 5,75 persen, setidaknya hingga akhir tahun.
Saat ini, The Fed masih mempertahankan suku bunga di kisaran 5,25 persen hingga 5,5 persen, berdasarkan FOMC September 2023.
Agung menambahkan, “Pasar juga sedang menanti keputusan The Fed mengenai suku bunga apakah akan tetap tinggi atau tidak. Hal ini berpotensi membatasi kenaikan harga emas.”
Lihat juga :Â Tak Terduga: Uang Kuno 100 Rupiah Tahun 1992 Bisa Membeli Mobil Kecil?
Demikianlah Tips Berinvestasi Emas Berjangka dari CEO Finex, semoga bermanfaat dan menjadi pengetahuan baru untuk Tips berinvestasi emas berjangka untuk kalian.
(hil/hil)