PASUNDAN EKSPRES – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa puncak fenomena El Nino terjadi pada bulan September 2023.
Oleh karena itu, diharapkan bahwa fenomena ini akan mulai mereda pada bulan Oktober ini.
“Peristiwa El Nino pada bulan September dan Oktober ini, diharapkan sudah mulai mereda. Puncaknya terjadi pada bulan September lalu dan kini kita berharap penurunannya akan berlangsung pada bulan Oktober,” ungkap Sub Koordinator Bidang Analisis dan Informasi Iklim BMKG, Amsari Mudzakir Setiawan dilansir dari Liputan6.com pada Jumat (6/10/2023).
Baca Juga:Sambut Motor GP di Mandalika AHM Perkenalkan New CBR150R MotoGP, Ini PenampakannyaSoal Adanya Pemerasan yang Dilakukan Oknum Pimpinan KPK Dalam Kasus Menteri Pertanian, Novel Baswedan: Kalau Benar, Saya Terkejut!
Amsari menjelaskan bahwa penurunan ini tidak akan terjadi secara drastis, melainkan berangsur-angsur.
Harapannya adalah bahwa pada awal tahun, El Nino yang awalnya moderat akan berubah menjadi El Nino lemah.
Amsari juga menjelaskan bahwa fenomena El Nino ini diperkirakan akan berlanjut hingga akhir tahun, namun akan mulai mereda secara bertahap pada awal tahun 2024.
“Berdasarkan pengamatan terakhir, kita masih berada dalam fase El Nino moderat pada bulan September hingga akhir bulan lalu. Kondisi ini diperkirakan akan berlanjut hingga akhir tahun ini, tetapi akan berubah menjadi El Nino lemah pada awal tahun 2024,” kata Amsari.
Berdasarkan analisis kondisi hujan, terdapat beberapa daerah yang mengalami curah hujan rendah pada bulan September lalu.
“Akibat dari fenomena El Nino pada bulan September lalu, beberapa wilayah masih mengalami curah hujan rendah dan di bawah normal,” jelas Amsari.
Namun, Amsari juga menyatakan bahwa dampak El Nino akan bervariasi di setiap wilayah Indonesia, dan tidak semua wilayah akan terpengaruh olehnya.
Baca Juga:Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Mengundurkan Diri Langsung ke Presiden JokowiTempat Jual Uang Koin 1000 Kelapa Sawit di Medan, Bisa Laku Puluhan Juta
“Dampaknya akan berbeda-beda di setiap wilayah Indonesia, karena tidak semua wilayah terpengaruh oleh El Nino ini,” tambah Amsari.
Amsari juga mencatat bahwa wilayah Sumatera bagian utara saat ini sedang mengalami curah hujan yang cukup tinggi, sehingga tidak terpengaruh oleh El Nino.
“Wilayah Sumatera bagian utara saat ini sedang mengalami banyak hujan, sehingga tidak terlalu terpengaruh oleh El Nino,” ungkapnya.
Dia juga mengingatkan bahwa El Nino akan mengakibatkan pengurangan curah hujan di sebagian wilayah Indonesia, yang dapat menyebabkan kekeringan jika fenomena ini berlanjut.