BMKG: Puncak El Nino Mulai Mereda pada Oktober, Tidak Drastis Melainkan Berangsur-angsur

el nino
KEKERINGAN: Lahan pesawahan di Desa Bobos, Kecamatan Legonkulon mengalami kekeringan berkepanjangan. CINDY DESITA PUTRI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

“Tentunya, El Nino akan mengurangi curah hujan secara umum di Indonesia, sehingga curah hujan akan lebih rendah dari biasanya. Jika kondisi ini berlanjut, bisa menyebabkan kekeringan,” jelas Amsari.

Selain itu, dia mengatakan bahwa ada beberapa wilayah yang tidak akan terpengaruh oleh El Nino, seperti Sumatera bagian utara dan sebagian Kalimantan.

Namun, kondisi curah hujan akan bervariasi pada bulan Desember hingga Februari.

Baca Juga:Sambut Motor GP di Mandalika AHM Perkenalkan New CBR150R MotoGP, Ini PenampakannyaSoal Adanya Pemerasan yang Dilakukan Oknum Pimpinan KPK Dalam Kasus Menteri Pertanian, Novel Baswedan: Kalau Benar, Saya Terkejut!

“Beberapa wilayah tidak terpengaruh oleh El Nino, terutama pada periode Desember, Januari, dan Februari. Namun, kondisinya akan berbeda-beda,” kata dia.

Amsari juga menyampaikan bahwa El Nino akan berdampak pada sektor pertanian di beberapa wilayah, terutama terkait dengan curah hujan yang lebih rendah dari biasanya.

Dia menekankan pentingnya memantau awal musim hujan untuk mengantisipasi dampaknya.

“El Nino akan berdampak pada sektor pertanian, terutama di wilayah-wilayah yang mengandalkan curah hujan. Penting untuk memantau awal musim hujan dan mengantisipasi kondisi tersebut,” ujarnya.

Amsari juga memperingatkan tentang potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor, terutama pada bulan Januari-Februari 2024, meskipun awal musim hujan terlambat.

Pada akhirnya, BMKG memprediksi bahwa musim kemarau akan berakhir secara bertahap di sebagian besar wilayah Indonesia mulai akhir Oktober ini, dengan awal musim hujan yang diharapkan akan dimulai pada awal November 2023.

Namun, karena keragaman iklim, awal musim hujan tidak akan serentak di seluruh wilayah Indonesia, dan puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada bulan Januari-Februari 2024.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati agar tidak memicu kebakaran, mengingat kemarau kering masih berlangsung.

Baca Juga:Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Mengundurkan Diri Langsung ke Presiden JokowiTempat Jual Uang Koin 1000 Kelapa Sawit di Medan, Bisa Laku Puluhan Juta

“Masyarakat diimbau untuk berhati-hati selama bulan Oktober ini karena kondisinya masih kering, jadi jangan mencoba memicu kebakaran dengan sengaja atau tidak sengaja karena pemadaman akan sulit dilakukan,” tegasnya.

0 Komentar