PASUNDAN EKSPRES – Epic Games telah mengalokasikan sejumlah dana yang cukup besar, mencapai USD 120 juta atau setara dengan Rp 1,8 triliun, kepada komunitas kreator Fortnite mereka.
Dana ini adalah hasil pembagian pendapatan kepada lebih dari 13 ribu kreator yang berkontribusi dalam pembuatan peta di Fortnite di seluruh dunia. Proses pembagian pendapatan ini dilakukan sepanjang periode dari Maret hingga September 2023.
Meskipun jumlahnya besar, jika kita membandingkannya dengan pendapatan keseluruhan perusahaan, tampaknya jumlah ini relatif kecil.
Baca Juga:Kejutan Harga SUV Listrik Honda Prologue 2024!Penampakan Nokia XR21 Limited Edition Made in Eropa
Sebagai contoh, menurut laporan dari The Gamer pada tanggal 3 Oktober 2023, Epic Games diperkirakan menghasilkan pendapatan sekitar USD 4,4 miliar atau sekitar Rp 68,7 triliun pada tahun ini saja.
Pembagian pendapatan ini mungkin menjadi hal yang signifikan bagi para kreator Fortnite, tetapi juga menunjukkan bahwa Epic Games mungkin berusaha mengandalkan penggemarnya untuk melakukan pekerjaan yang sebanding dengan karyawan perusahaan, tanpa memberikan manfaat tambahan seperti asuransi atau gaji khusus.
Yang lebih mencemaskan adalah fakta bahwa pengumuman ini datang beberapa hari setelah Epic Games melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 830 karyawan mereka.
Alasan Epic Games
Alasan di balik PHK tersebut adalah karena perusahaan telah mengeluarkan lebih banyak uang daripada yang mereka hasilkan.
Namun, tidak jelas apakah pengeluaran yang dimaksud dalam konteks ini terkait dengan alokasi dana untuk kreator Fortnite atau ada faktor lain yang mendorong perusahaan untuk mengucurkan dana tambahan.
Terlepas dari itu, jika kita melihat pendapatan perusahaan tahun ini, angkanya memang sangat mengesankan.
Tim Sweeney, CEO Epic Games, menjelaskan, “Sementara ini, kami telah mengalokasikan lebih banyak dana daripada yang kami hasilkan, dengan tujuan berinvestasi dalam pengembangan Epic ke depan dan mengembangkan Fortnite sebagai ekosistem yang terinspirasi oleh metaverse bagi para pembuat konten.
Baca Juga:Suzuki Rilis Motor Listrik dan Hidrogen Terbaru, Revolusi Ramah LingkunganSubaru BRZ STI Sport 2024 Muncul di Jepang dengan Peningkatan Perangkat Keras
Saya sangat optimis bahwa kita dapat melewati transisi ini tanpa perlu melakukan PHK, namun jika dipikirkan secara realistis, hal itu tidak mungkin dilakukan.”
Perusahaan telah mencoba berbagai upaya, termasuk mengurangi biaya operasional untuk pemasaran dan acara, namun sayangnya itu belum cukup untuk menyelamatkan kondisi keuangan mereka.