SUBANG-SMPN 6 Subang telah menggelar kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai penanda berlangsungnya Kurikulum Merdeka di sekolah tersebut.
SMPN 6 Subang mulai menerapkan Kurikulum Merdeka dimulai dari kelas 7. Pembelajaran kelas 7 berbeda dengan kelas 8 dan 9 di SMPN 6 Subang, sebab tahun ini sekolah tersebut mulai memberlakukan Kurikulum Merdeka.
“Tahun ini pembelajaran kelas 7 berbeda dengan kakak-kakak kelasnya, sebab kelas 7 sudah mulai menggunakan Kurikulum Merdeka sedangkan kakak kelasnya masih menggunakan Kurikulum 2013. Kurikulum Merdeka ini memerlukan kerjasama antara pihak sekolah dengan orang tua siswa, komite dan berbagai pihak lainnya,” ucap Wakasek Kurikulum SMPN 6 Subang Destedy M. Ridloansyah.
P5 merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila. P5 di Kurikulum Merdeka adalah projek lintas disiplin ilmu yang kontekstual dan berbasis pada kebutuhan masyarakat maupun berbasis masalah di lingkungan sekolah.
Baca Juga:Putra Purwakarta Jabat Komandan Grup C Paspampres59 Orang Sah Jadi Calon Kepala Desa dari 18 Desa di Subang yang Menggelar Pilkades
Menurut Destedy, sejauh ini SMPN 6 Subang masih perlu beradaptasi dengan kurikulum tersebut serta mencoba pengaplikasian P5.
“Kami perlu beradaptasi dengan kurikulum ini baik guru, siswa, serta lainnya, karena Kurikulum Merdeka berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Dalam Kurikulum 2013 mungkin kita berorrientasi kepada materi-materi yang diberikan, sedangkan Kurikulum Merdeka berorientasi kepada keaktifan siswanya,” ucapnya.
Kegiatan P5 yang akan dilakukan adalah penelusuran minat kepada siswa yang selanjutnya akan dikelompokan dalam pelajaran P5 tersebut sesuai dengan tema-tema pembelajaran.
“Ada tema yang telah dilakukan sebelumnya yaitu ‘Gaya Hidup Berkelanjutan’, dan sekarang bertema ‘Suara Demokrasi’,” ucap Destedy.
Bentuk kegiatan P5 ‘Suara Demokrasi’ ini seperti pemilihan duta-duta, pemilihan ketua OSIS dan lain sebagainya. Pembelajaran ini memberikan kepada siswa bagaimana cara hidup bernegara yang baik dengan aktif dalam pemilihan dan berdemokrasi.(fsh/ysp)