SUBANG-Presiden RI Joko Widodo menghadiri panen raya padi di Desa Ciasem Girang, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Minggu (8/10).
Jokowi menyebut, siklus panen raya tanaman padi saat ini dapat menambah cadangan beras nasional ditengah fenomena El Nino yang saat ini melanda Indonesia.
“Di semester pertama itu biasanya memang panennya tinggi, karena panen besar biasanya di bulan Maret- April. Ini P2 yang saya senang,” ungkap Jokowi kepada awak media.
Baca Juga:Kader Golkar Ingin Ridwan Kamil Maju Pilpres 2024Bakal Calon Presiden Anies Gaungkan Semangat Perubahan di Purwakarta
Jokowi merasa senang dengan hasil panen yang ada di Kabupaten Subang. Terlebih, hasil panen di Subang mampu mencapai 9 ton perhektare.
“Melihat hasilnya panen ini dari lahan 1 hektare bisa menghasilkan 9 ton karena memang padat (bulir padi) sekali saya lihat,” terangnya.
Ia mengatakan, pasokan beras dari Subang akan menambah persediaan beras nasional yang kini tersimpan sekitar 1,7 juta ton di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog).
“Kita harapkan, dari panen-panen inilah pasokan beras bisa menambah cadangan kita. Tetapi memang tetap masih kurang, sehingga stok yang masih ada di Bulog saat ini 1,7 juta ton kita masih menambah lagi sampai akhir tahun 1,5 jutaan,” jelasnya.
Menurutnya, pengaruh fenomena El Nino pada hasil panen dan produksi beras nasional mengalami penurunan volume.
“Kenapa kita tambah 1,5 juta ton cadangan kita, Karena El Nino apa pun memberikan pengaruh kepada produksi, memberikan pengaruh kepada hasil panen yang ada,” kata Joko Widodo.
Jokowi berharap, panen raya di Kabupaten Subang dapat diikuti oleh areal pesawahan lainnya di Jawa Barat. Salah satunya di Indramayu sebagai lumbung padi di Jawa Barat.
Baca Juga:Warung Ramen Ryo, Tempat Makan Ramen Pertama di SubangDedi Mulyadi Ingin Purwakarta Indah Tanpa Atribut Partai
“Ini di Kabupaten Subang bagus, mungkin di minggu depan saya mau lihat yang di Indramayu kelihatannya lebih luas lagi panennya,” ucapnya.(cdp/ysp)