PASUNDAN EKSPRES– DPC PDI-P Blora atau Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kabupaten Blora memberikan tanggapan terkait video viral yang menampilkan Tri Yuli Setyowati, yang akrab disapa Etik, membagi-bagikan uang ratusan juta rupiah kepada para calon legislatif (bacaleg).
Dalam video tersebut, Etik yang juga menjabat sebagai bendahara DPC PDI-P Blora, terlihat memberikan uang sebesar Rp 10 juta kepada setiap bacaleg Blora dalam sebuah ruangan.
Ketua DPC PDI-P Blora, M Dasum, menjelaskan bahwa penyebaran video ini merupakan hal yang wajar, terutama menjelang tahun politik.
Baca Juga:Pacaran 1 Bulan, Dosen dan Mahasiswa Digrebek saat Sedang Hubungan Suami IstriDengan Penyimpanan Sebesar 1 TB Sony Umumkan Kelahiran PS5 Slim, Dibandrol dengan Harga Rp7 Jutaan
Meskipun Etik berada dalam kapasitasnya sebagai bendahara DPC PDI-P Blora saat peristiwa tersebut terjadi, video tersebut telah menjadi perbincangan publik yang hangat.
“Ya kita biasa, apalagi ini mendekati tahun politik, hal seperti itu saya anggap biasa saja lah, yang mesti tujuan kita tujuan baik untuk kemaslahatan masyarakat di Blora,” kata Dasum dalam konferensi pers di Kantor DPC PDI-P Blora, Jawa Tengah, pada Selasa, 10 Oktober 2023.
Aksi pemberian uang oleh Etik ini terjadi pada hari Rabu, 4 Oktober 2023. Namun, video tersebut baru-baru ini menjadi topik pembicaraan publik yang hangat.
Dasum, yang juga menjabat sebagai ketua DPRD Kabupaten Blora, mengungkapkan bahwa video tersebut direkam oleh salah satu kader partainya dan kemudian diunggah dalam story WhatsApp.
Setelah peristiwa ini mencuat, pihak yang merekam video, yang juga merupakan salah satu bacaleg PDI-P, telah dimintai keterangan.
Dasum menekankan bahwa tindakan ini tidak sesuai dengan etika politik yang baik.
“Kader kami yang merekam video tersebut telah kita panggil dan diberikan pemahaman bahwa tindakan ini tidak seharusnya terjadi,” tambahnya.
Baca Juga:Inilah Penampakan Motor Listrik Trail Milik Honda, Dinamai Honda CR ElectricKabar Terbaru Jessica Wongso Setelah Viral Dokumenter Netflix Berjudul ‘Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso’
Untuk mencegah peristiwa serupa terulang di masa mendatang, Dasum memberikan pengarahan kepada para kader untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
“Seharusnya kita tidak usah memvideokan hal-hal yang nantinya akan memberikan pemahaman kepada masyarakat yang bermacam-macam. Saya kira ini juga merupakan langkah pendewasaan dalam berpolitik,” ujarnya.
Sementara itu, Etik, yang saat ini menjadi pusat perhatian masyarakat, mengakui bahwa peristiwa ini merupakan pengalaman pembelajaran dalam dunia politik.