Harga Beras di Subang Masih Tinggi Capai Rp 13 Ribu Perkilogram

Harga Beras di Subang Masih Tinggi Capai Rp 13 Ribu Perkilogram
0 Komentar

PASUNDAN ESKRPES-Harga beras yang dijual di Pasar Inpres, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, dikabarkan terus mengalami kenaikan. Berdasarkan informasi dari pedagang, kenaikan harga sudah dari tingkat pemasok.

Menurut salah satu karyawan Kios Beras DS Pasar Inpres Pamanukan, Gumelar menyebut, Saat ini harga beras menyentuh angka Rp 13 ribu perkilogram. Menurutnya harga beras naik secara bertahap.

“Untuk harga 1 kilogramnya itu Rp 12 ribu sampai Rp 13 ribu, kalau yang 12 ribu itu beras medium dan yang Rp 13 ribu itu beras premium,” terangnya kepada Pasundan Ekspres.

Baca Juga:Ribuan Calon Pemilih Pemula di Karawang Belum Punya KTP ElektronikMayat Tanpa Identitas Ditemukan di Kali Cijengkol Patokbeusi

Untuk harga perkarung, lanjut Gumelar, kisaran harga beras mencapai Rp 305.000 sampai Rp 325.000 untuk per 25 kilogram. Meski demikian, Gumelar mengaku penjualan berasnya masih normal rata-rata dua ton perhari.

“Cuma ya pembeli pada ngeluh, yang biasa beli tiga sampai empat karung sekarang pembeliannya menurun jadi satu karung, katanya semua serba mahal,” jelasnya.

Ia mengatakan, dari penjualan tersebut, pihaknya hanya mengambil keuntungan sedikit dari penjualan beras. Karena Gumelar dan pemilik kios pun tetap harua memikirkan pembeli.

Gumelar menilai, kenaikan harga beras saat ini dipengaruhi mahalnya harga gabah di tingkat petani. Hal itu imbas dari menurunnya tingkat produksi yang dialami sejumlah petani akibat dampak kekeringan pada musim kemarau ini.

“Kemungkinan faktor penyebab naiknya itu banyak yang gagal tanam atau gagal panen gara-gara kekeringan. Stok juga jadi berkurang,” ungkapnya.

Dia berharap, pemerintah bisa menstabilkan harga beras di pasaran. Mengingat, beras merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat. “Kasihan juga masyarakat menengah kebawah kesusahan,” ucapnya.

Sementara itu, salah satu pemilik usaha warung makan, Tati (61) mengaku, kesulitan dengan naiknya harga beras ini ia harus mengurangi porsi nasi ke konsumen.

Baca Juga:Kesiapan Bawaslu Subang dalam Mempersiapkan Pemilu 2024DPRD Karawang Minta PT Pupuk Kujang Turut Tangani Kekeringan Lahan Pertanian

“Ini karena beras naik ya jadi kesulitan, kebetulan saya kan usaha warung nasi kecil-kecilan jadi nasi yang saya siapkan buat pembeli ya dikurangi,” kata Tati Kepada Pasundan Ekspres.

Tati berharap, pemerintah dapat mengendalikan harga beras, sebab pedagang kecil sepertinya sangat terdampak dan akan kesulitan dalam mencari nafkah.

“Beras kalau bisa normal lagi (harganya), namanya pedagang kecil kayak saya, usaha warung nasi kalau bahan pokok naik kan jadi susah. Apalagi, saya juga harus akal-akalan biar stok beras untuk di warung nasi  ada terus,” pungkasnya. (cdp)

0 Komentar