KARAWANG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah menjalankan proses revitalisasi Alun-Alun Subang untuk menciptakan ruang wisata yang lebih nyaman bagi pengunjung dan mengurangi aktivitas pedagang kaki lima (PKL) di sekitar area tersebut.
Para PKL yang biasa berjualan di ruas jalan Alun-Alun Subang telah menyatakan kesiapannya untuk berpindah tempat dan berjualan di dalam Alun-Alun yang akan direvitalisasi.
Adim (50), penjual cilok yang telah berjualan di Alun-Alun Subang selama lebih dari 10 tahun, mengungkapkan kesiapannya untuk berpindah tempat karena ia telah memiliki surat izin berjualan di dalam Alun-Alun. Ia mengatakan, “Saya siap untuk pindah, soalnya saya sudah memiliki surat izin berjualan dari Pemda Subang. Waktu itu, PKL di sini diidentifikasi oleh Pemda, dan saya dipilih untuk dipindahkan ke dalam Alun-Alun.”
Baca Juga:Petani Desa Margahayu Bangun Jalan Secara SwadayaSushi Mirei, Destinasi Kuliner Jepang Otentik Pertama di Purwakarta
Adim juga mengungkapkan bahwa saat ini ia bisa menghasilkan sekitar Rp 200 ribu per hari dengan berjualan di ruas jalan Alun-Alun. Meskipun belum dapat memastikan apakah omsetnya akan meningkat atau menurun setelah pindah ke dalam Alun-Alun, ia percaya bahwa jumlah pengunjung yang lebih banyak di Alun-Alun dapat meningkatkan pendapatannya.
Eli Aliyah (50), pemilik warung kopi di halaman Gedung Dakwah, mengungkapkan ketidakpastiannya apakah akan dipindahkan ke dalam Alun-Alun atau tetap berjualan di tempatnya saat ini. Eli mengatakan bahwa ia belum menerima surat izin dari Pemda, dan karena ia telah berjualan di tempatnya selama 20 tahun, ia tidak tahu apakah akan dipindahkan atau tetap diperbolehkan berjualan di tempatnya saat ini.
Selain masalah pemindahan PKL, Bidang UMKM DKUPP Kabupaten Subang berharap agar pemerintah tidak hanya memindahkan PKL ke dalam Alun-Alun, tetapi juga memberikan fasilitas kepada pelaku UMKM lokal. Mereka berharap agar terdapat kios-kios khusus bagi pelaku UMKM di setiap kecamatan di Subang, sehingga produk-produk unggulan khas Subang dapat lebih mudah diakses oleh pengunjung dari luar daerah.
Dengan adanya fasilitas ini, para pengunjung akan lebih mudah untuk mendapatkan oleh-oleh khas Subang, yang selama ini dikenal dengan buah nanasnya. Namun, Subang memiliki produk unggulan lain selain nanas, seperti ikan di wilayah Pantura yang dapat diolah menjadi oleh-oleh. Ini diharapkan akan mendukung perekonomian Subang.