PASUNDAN EKSPRES – Bentrokan antara dua kelompok yang diduga simpatisan organ kepemudaan PDIP dan Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (15/10) petang telah mereda.
Pukul 23.26 WIB, situasi jalanan sudah kondusif meskipun masih terlihat sejumlah barang berserak bekas bentrokan seperti botol dan batu.
Pemerintah Kabupaten Magelang menyatakan prihatin dengan kejadian kerusuhan antarkelompok ini dan meminta maaf kepada pengguna jalan raya yang terganggu akibat insiden tersebut.
Baca Juga:Kronologis Kerusuhan di Muntilan, Bermula saat Kelompok Laskar PDIPDihargai Rp850, Inilah Koin Emas Uang Rupiah yang Dibenarkan Bank Indonesia
Bupati Magelang, Zaenal Arifin, menyatakan komitmennya untuk membantu mediasi agar kejadian serupa tidak terulang di wilayahnya.
“Kami prihatin dengan kejadian ini. Bersama Forkopinda, kami akan melakukan mediasi untuk menyelesaikan persoalan ini. Kami akan memfasilitasi proses penyelesaian masalah ini agar tidak terulang di Kabupaten Magelang,” kata Bupati Magelang Zaenal Arifin kepada wartawan di Muntilan.
Menurut Zaenal, Kabupaten Magelang sebelumnya dikenal sebagai daerah yang sejuk dan damai. Ia berharap kejadian ini tidak terulang di masa mendatang.
Bentrokan terjadi karena adanya gesekan awal yang kemudian membesar. Salah satu kelompok yang terlibat adalah kader PDIP yang tengah mengikuti kegiatan Laskaran PDIP di Magelang.
Saat mereka kembali, terjadi gesekan dengan salah satu ormas, mengakibatkan lemparan-lemparan dan bahkan pembakaran sepeda motor.
Pihak berwenang akan mendata kerugian akibat bentrokan ini dan memfasilitasi proses penyelesaiannya.
Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari pengurus organisasi sayap pemuda dua partai politik terkait insiden di Muntilan.