Setelah Selesai Revitalisasi, Pedagang di Depan Alun-alun Subang Siap Pindah ke Dalam

Setelah Selesai Revitalisasi, Pedagang di Depan Alun-alun Subang Siap Pindah ke Dalam
WAJAH BARU SUBANG: Aktivitas pedagang kaki lima (PKL) ketika sedang berjualan di ruas jalan Alun-alun Subang. CINDY DESITA PUTRI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Proses pengerjaan revitalisasi Alun-alun Subang masih berjalan. Revitalisasi Alun-alun yang menelan anggaran RP16 miliar dari Pemprov Jabar itu, didesign untuk menciptakan ruang publik yang nyaman bagi masyarakat.

Salah satu tugas yang harus menjadi perhatian dari Pemda Subang untuk menciptakan ruang publik yang nyaman itu yakni penataan pedagang kaki lima, selain infrastruktur design yang menarik.

Pemda Subang harus bisa memastikan para pedagang diberikan tempat yang layak di area Alun-alun. Tak lagi berjualan di depan muka Alun-alun. Pemandangan pedagang berjejer di pinggir jalan semestinya sudah tak nampak lagi begitu revitalisasi alun-alun itu selesai.

Baca Juga:Tak Hanya untuk Berendam, Sari Ater Miliki Wisata Edukasi Taman KelinciHUT Sampalan Citapen ke-20, Owner Sampalan Citapen Gelar Turnamen Bola Voli

Para pedagang kaki lima yang berada di ruas jalan Alun-Alun Subang mengaku siap jika mereka harus berpindah tempat dan berjualan di dalam alun-alun tersebut.

Penjual cilor Adim (50) mengatakan, saat ini dirinya sudah lebih 10 tahun berjualan di Alun-Alun Subang. Walaupun para PKL akan dipindahkan, Adim mengaku siap. Lantaran dirinya sudah memiliki surat izin untuk berjualan di dalam alun-alun.

“Saya sih mau-mau aja pindah, soalnya saya juga udah punya surat izin jualan dari Pemda Subang. Waktu itu kan yang jualan di sini didata sama Pemda terus kebetulan saya kepilih buat dipindahin ke sana,” ungkapnya.

Mengenai omset, saat ini Adim yang masih berjualan di ruas jalan alun-alun mengaku per hari dapat menghasilkan Rp200 ribu. Jika ia pindah berjualan di dalam alun-alun ia pun tak bisa memastikan omsetnya akan naik ataukah menurun.

“Kalau pindah ke dalam gak tau ya penghasilan saya bakal naik atau enggak. Tapi kayanya naik, soalnya kan pasti banyak banget pengunjung. Terus di luar juga gak boleh ada yang jualan, kemungkinan bisa kali sehari dapat Rp500 ribu,” jelasnya.

Pedang lainnya, Eli Aliyah (50) yang merupakan pemilik warung kopi di halaman Gedung Dakwah mengatakan, dirinya tidak tahu akan dipindahkan berjualan ke dalam atau akan tetap di halaman Gedung Dakwah.

“Kalau masalah pindah saya sih gak tau, soalnya saya belum dapet surat izin dari Pemda tapi yang lain sudah dapet. Terus juga saya kan jualan selama 20 tahun belum pernah jualan di luar, jadi gak tau ya saya bakal dipindahin apa terus jualan di sini,” kata Eli.

0 Komentar