SUBANG-Barista merupakan salah satu pekerjaan yang sedang populer di kalangan kaula muda. Tapi apakah terbayang jika menjadi Barista di negara seperti Kamboja?
Founder sekaligus Barista dari Satuan Kopi Subang, Ija mendapatkan, pengalaman yang unik itu. Setelah lulus kuliah sebagai Sarjana Hukum, ia melanjutkan passionnya di dunia kopi yang dia geluti sejak kuliah.
Tak tanggung-tanggung, kemahirannya membawanya kepada pengalaman paling ‘random’ dalam hidupnya, yaitu menjadi Barista di Kamboja.
“Sejujurnya saya gak pernah kepikiran banget bisa berangkat ke Kamboja. Jadi saya apply ke owner resto itu yang punya orang Medan, ternyata lolos,” ucapnya kepada Pasundan Ekspres.
Restoran tempat Ija bekerja terletak di Kota Poipet, sebuah kota yang berada di dekat perbatasan antara Kamboja dan Thailand.
Baca Juga:Serunya Ikut Coaching MotoGP di Mandalika, IMI Karawang Akan Undang Alvin Alvaro A Saat PelantikanAntisipasi Aksi Geng Motor Meresahkan, Kapolsek Purwasari Karawang Imbau Awasi Anak Remaja Jam Sembilan Malam
“Saya dulu bekerja di kota yang namanya Poipet, letaknya di perbatasan antara Kamboja dan Thailand. Saya dulu kerja Restoran jadi bukan Cafe secara spesifik. Di bawah resto kami terdapat Casino, tempat orang bermain judi,” ucapnya.
Ija juga menceritakan bahwa industri kopi di sana tidak sehingarbingar di Indonesia.
“Kenapa saya tidak bekerja di cafe Kamboja? Karena di sana Industri Kopi tidak terlalu maju. Kultur minum kopi di Kamboja tidak begitu ramai, kalah dengan habit minum bir. Mereka lebih alkoholik,” ucapnya.
Setelah dua tahun berada di Kamboja, akhirnya Ija memutuskan pulang ke tanah air dan sekarang membuka cafe bersama temannya yang bernama Satuan Kopi sebagai Founder sekaligus Barista yang terletak di Jl. Pejuang 45, Cigadung, Kec. Subang, Kabupaten Subang.
Selain karena ingin membuka cafenya, Ia mengaku pulang ke Indonesia di karenakan ingin dekat dengan keluarga.
“Saya ingin dekat dengan keluarga, dan juga saya ingin menikah. Sampai sekarang saya menjomblo. Meskipun penghasilan saya lebih banyak ketika di Kamboja, tapi disana pengeluaran juga besar,” ucapnya.(fsh/ysp)