KARAWANG– Masih banyaknya aksi kenakalan remaja di Karawang, membawa keprihatinan pemerintah dan Polres Karawang.
Oleh sebab itu Polres dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, membentuk satuan tugas (satgas) kolaboratif guna mengatasi kenakalan remaja.
Kenalakan remaja itu meliputi tawuran, perundungan atau bullying, maupun asusila. Tak hanya itu, satgas kolaboratif juga dibentuk guna mencegah terjadinya pernikahan usia dini, anak terlantar maupun anak putus sekolah.
Baca Juga:Apel Siaga Bawaslu Tandai Kesiapan Penyelenggara Pemilu di Kabupaten SubangDLHK Karawang Selidiki Penyebab Air Sungai Cibeet yang Menghitam
Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan, satgas kolaboratif ini meliputi dari unsur kepolisian, TNI, pemkab, Kementerian Agama, sekolah, guru BK, psikolog, siswa hingga orangtua.
Tugas utamanya ialah melakukan pencegahan terhadap kenakalan remaja yang terjadi di Karawang.
“Ketika ada kenalakan remaja, kita pengen tahu dulu fenomena ini kita telusuri latar belakangnya. Guru BK, psikolog, dan lainnya cek karena aspek pencegahan kita utamakan bukan kuratif atau penegahak hukum,” ujar Wirdhanto.
Wirdhanto menerangkan, kondisi kenakalan remaja di Karawang karena pengaruh dari luar yabg harus ditindaklanjuti secara kerjasama bersama.
Peran semua sangat penting, selain Kepolisian, TNI, pemda, sekolah juga orangtua juga dalam menjaga anak-anaknya.
“Sekali lagi kita kedepankan pencegahan agar tingkatkan kualitas generasi muda. Kemudian juga sedang digodok juga aturan daerah dibahas ditingkat DPRD tentang ketertiban umum,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana menyampaikan pihaknya mendukung langkah polres dalam pencegahan kenakalan remaja.
Baca Juga:Inilah Nomor Urut Lima Cakades Jabong Usai DiundiPolres Karawang Gelar Apel Kesiapan Pasukan untuk Operasi Mantap Brata 2023-2024
“Kita bersama-sama lakukan penandatanganan untuk pencegahan kenalakan remaja pernikahan usia dini dan deklarasi pelajar Karawang,” katanya.
Cellica berharap upaya ini agar dapat mempersiapkan generasi Indonesia emas 2045. Selain, memiliki keterampilan dan kemampuan mempuni. Generasi mudanya juga mempunyai budi pekerti luhur, dan kesopanan dalam keseharian.
“Hari ini kita buat satgas kolaboratif, dari dinas pendidikan juga ada satgas-satgas pelajar, termasuk di sekolah ada juga. Artinya, ini semua berusaha agar para pelajar kita ini terhindar dari kenakalan dan bisa wujudkan generasi emas,” tutupnya. (use/ded)