SUBANG-Adanya ekosistem perberasan nasional yang terintegrasi sejak hulu sampai hilir merupakan salah salah solusi pemenuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Upaya perwujudan ekosistem itu telah diinisiasi oleh Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bersama ID Food dan PT Sang Hyang Seri (SHS) serta didukung penerapan teknologi produksi padi dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), PT Teknologi Biota, dan MSP-65 melalui Demonstration Area (Dem Area).
“Adanya pilot project seperti pada Dem Area seluas 47,25 hektar disini menjadi contoh suatu ekosistem beras yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Ini akan menginspirasi semangat kita untuk terus memperkuat pasokan CBP di Perum Bulog, sehingga ketergantungan terhadap impor beras dapat mulai teratasi,” ungkap Kepala NFA Arief Prasetyo Adi saat melakukan panen padi di Dem Area yang berlokasi di lahan PT SHS Sukamandi, Subang, Jumat (20/10).
Baca Juga:Persiapkan Diri Anda, Perumda TRS Akan Cari Calon Pegawai Handal di Tahun 2024Relawan Ganjarkeun Jabar Korwil Subang: Ganjar-Mahfud Pasangan Capres-Cawapres yang Tidak Tanggung Beban Masa Lalu
Arief menyebutkan pencapaian hari ini merupakan kolaborasi bersama dengan banyak pihak. Ia mengatakan, terobosan seperti ini penting diimplementasikan secara masif, karena dapat menyokong adanya stabilitas ketersediaan stok dan harga beras, terlebih dalam antisipasi dampak fenomena El Nino.
Sinergitas ini perlu dikuatkan lagi dengan mengoptimalkan peran Kementerian Pertanian yang memang fokus pada peningkatan produksi pangan nasional.
“Kementan akan meningkatkan input produksi seperti benih, pupuk, alsintan dan ketersediaan air karena ini menjadi aspek penting dalam upaya penjngkatan produksi,” jelasnya Arief yang juga Plt. Menteri Pertanian.
Arief memastikan bahwa penguatan sinergitas akan terus dilakukan salah satu nya dengan meningkatkan fungsi dan peran BSIP Padi Sukamandi bersama stakeholder terkait melalui penyediaan benih berkualitas untuk kejayaan benih Indonesia.
“Bapak Presiden Joko Widodo telah mengingatkan kita semua untuk dapat saling bergotong royong dalam upaya mitigasi dampak El Nino. Untuk itu, dari Juli sampai hari ini, kita bahu membahu mewujudkan Dem Area ini dan menjadi kebanggaan bagi kita bersama, Bapak Presiden Joko Widodo menyempatkan melihat langsung pada 8 Oktober lalu,” tuturnya.
Ke depan, lanjut Arief, skema seperti closed loop berbentuk ekosistem terintegrasi hulu hilir ini dapat direplikasi dan dikembangkan secara luas dan masif ke berbagai daerah.